Mohon tunggu...
Alfonsius Febryan
Alfonsius Febryan Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Teologi 'Fajar Timur'-Abepura, Papua

Iesus Khristos Theou Soter

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Rahmat dalam Pemikiran Skolastik

22 Februari 2020   11:48 Diperbarui: 22 Februari 2020   12:11 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Walau demikian rahmat bagi Agustinus merupakan hal yang diberikan cuma-cuma (gratuitas) di mana akan termaktub dan terjawab asas baiknya melalui tanggung jawab manusia terhadap kebebasannya. 

Problem kodrat menurut Agustinus menyangkut apa yang dikehendaki dan dilakukan, yang berkenan di hadapan Allah, atau secara lebih tepat problem manusia adalah keberdosaannya dan kehendaknya dia sendiri, dimaksudkan bahwa kita melakukan perbuatan yang berguna serta memberi manfbermanfaat bagi orang lain, hanya hal tersebut tidak didukung oleh rahmat. 

Apa alasannya rahmat diperlukan dalam seluruh aktivitas tersebut? Pertama, karena keberdosaan kita sekarang yang inheren sifatnya, untuk itu manusia memerlukan rahmat. Kedua tidak terdapat perbedaan yang jelas dan tajam antara yang kodrati dan adikodrati dalam ajaran Agustinus dan tentu tidak ada dikotomi di dalamnya. 

Namun walau demikian Agustinus merumuskan dengan menyatakan kodrat aktual yakni cara kita berada sekarang ini meliputi baik keinginan apa yang kemudian dinamakan adikodrati maupun penolakannya terhadap dosa. Ketiga, karena problematika kebebasan dan dosa maka rahmat tampak dalam Agustinus pada hakikatnya sebagai kekuatan Ilahi, baik berupa pribadi dan wahyu demi menata kembali kodrat manusia yang memampukan mereka memilih kebaikan. 

Oleh karena itu rahmat mewujudkan kembali kodrat manusia mereka di dalam pribadi-pribadi. Maka rahmat adalah motivasi dan perilaku manuia dalam bahasa keinginan, niat dan pilihan, kehendak dan tindakan. 

Tradisi pemahaman rahmat sebagai Allah yang bertindak dalam subjek-subek manusia berlangsung hingga abad ketiga belas, Agustinus telah megajarkan bahwa melalui iman, seseorang menerima Roh Kudus dan keutamaan cinta kasih yang menyanggupkannya bertindak dengan kehendak yang tertib, di mana menghendaki kebaikan diatas segala kebaikan. 

Bergesernya Pengertian Rahmat

Pada dasarnya rahmat bagi Agustinus bersifat cuma-cuma, demi menghantar umat manusia terlepas dari keberdosaanya. Naun menjadi pertanyaan metafisis mengapa bila rahmat bersifat cuma-cuma (gratuitas) dalam kasus Adam atau eksistensi manusia yang murni yang bagaimanpun, tidak dicitakan sebagai seorang berdosa? 

Jawaban mengenai pertanyaan ini ditemukan melalui odrat dalam pengertian Aristoteles sebagai prinsip metafisis dari keberadaan riil. Pertama-tama kodrat adalah prinsip permanen manusia atau keberadaan manusia. Dan pribadi-pribadi adalah pribadi-pribadi manusia yang oleh karena kodrat keberadaannya adalah manusia ini tidak daapat berubah secara substansial. Pendek kata, kodrat adalah prinsip yang menjadikan sesuatu apa adanya.

Oleh karena kodrat merupakan dasar permane yang memanusiakan manusia, maka setiap insan bertindak menurut kodratnya dan menuju suatu tujuan yang sesuai dengan kodrat itu. Lalu kemana arah kodrat itu agar sesuai dengan tujuan kodratinya? yakni kepada persekutuan dengan Allah dalam pengetahuan dan cinta yang diketahui hanya melalui wahyu saja, bersifat supernatural dibanding manusia beserta kodratnya. 

Maka dari itu manusia membutuhkan kodrat yang baru dan lebih tinggi yang sebanding dengan kenyataan demi tujuan adikodratinya. Tentunya Adam ini pula membutuhkan rahmat, sebab ia makhluk terbatas dan seorang manusia. Maka kodrat baru itu diberikan secara cuma-cuma. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun