Mohon tunggu...
Alfonsus Jimmy Hutabarat
Alfonsus Jimmy Hutabarat Mohon Tunggu... Freelancer - Masih mahasiswa.

Seorang pria yang bercita-cita menjadi nabi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kamar 319

5 Juli 2019   03:23 Diperbarui: 5 Juli 2019   04:03 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berada di kamar 319 menjadikan kita tampak bak prajurit yang tak rela gugur

Kamar 319 bagi perempuan tua yang kupanggil Ibu bisa jadi penjara yang memuakkan.

Obat-obatan penyokong hidup yang pahit,

AC rusak yang  tak bersemangat,

Dan suster-suster bosan yang lalu lalang disetiap cairan infus yang ngadat.

Tak ada yang lebih berani untuk bertahan lebih lama di kamar 319 selain Ibuku.

Bahkan penjahat paling menyeramkan sekalipun

Tak akan pernah segagah dan seberani itu untuk menginjakkan kakinya disini.

Di tempat dingin, tempat semua rambut berjatuhan itu,

Semua orang dipaksa untuk terus bermimpi

Bermimpi agar tak kembali lagi ke kamar 319.

(Kamar 319, 05 Juli 2019. Pukul 03.19 WIB Dinihari)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun