Mohon tunggu...
Alfi ZahraMoshthafavi
Alfi ZahraMoshthafavi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki ketertarikan dalam hal kepenulisan. Telah menerbitkan dua buku bacaan dan buku saku sebagai media promosi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mewujudkan Generasi Bebas Stunting Melalui Edukasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), Gizi Seimbang, dan Kesehatan Reproduksi Remaja

2 Agustus 2022   10:15 Diperbarui: 2 Agustus 2022   10:22 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto narasumber (Hj. Nur Asiah, M.Kes dan Alfi Zahra Moshthafavi) bersama Wakil Kepala Sekolah SMK Kesehatan Letris Indonesia 1 (27/7/2022) - Dokpri

Dosen Fikes Uhamka, Hj. Nur Asiah, SKM, M.Kes, bersama para mahasiswa dari Program studi Kesehatan masyarakat Fikes UHAMKA mengajak para siswa-siswi SMK Kesehatan Letris Indonesia 1 untuk menjadi agent of change dikalangan remaja. Agar remaja menjadi CERdaS (Cekatan Enerjik, Rajin dan Sehat) melalui kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema pelatihan dan Edukasi mengenai PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), Gizi Seimbang dan Kesehatan Reproduksi Remaja.

Remaja yang berPHBS, yang menerapkan konsep gizi seimbang dan menjaga kesehatan reproduksinya akan menjadi remaja sehat dan berkualitas yang pada waktunya akan menjadi calon ibu yang sehat yang melahirkan anak-anak yang sehat dan dapat mewujudkan generasi sehat bebas stunting. Stunting merupakan salah satu tantangan yang besar dalam penyiapan sumber daya manusia (SDM). Indonesia masih mengalami berbagai masalah kesehatan. Hal ini terlihat dari data mengenai stunting yang dialami 30,8% balita, anemia yang dialami sekitar 1 dari 3 balita, 1 dari 2 wanita hamil dan 2 dari 3 remaja putri, hingga tidak cukup minum air pada 1 dari 5 anak Indonesia.

Dosen Fikes UHAMKA dan juga mahasiswa Doctoral prodi PKLH UNJ Hj. Nur Asiah, SKM, M.Kes melihat sekolah sebagai tempat proses belajar mengajar, tempat pembiasaan hal-hal baik, tidak saja perlu mendukung berlangsungnya proses belajar dan mengajar yang baik, namun juga perlu menciptakan lingkungan bersih dan sehat, yang diharapkan mampu membentuk siswa yang CERdaS (Cekatan Enerjik, Rajin dan Sehat). Hampir sepertiga dari total penduduk di Indonesia adalah anak remaja dan usia sekolah merupakan masa yang tepat untuk memupuk nilai-nilai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Anak sekolah berpotensi sebagai agent of change untuk mempromosikan PHBS, baik dilingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah adalah kegiatan atau aktifitas secara sadar untuk mewujudkan lingkungan yang sehat, mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan bagi masyarakat sekolah yang diterapkan oleh para siswa, guru dan orang-orang yang berada di lingkungan sekolah. (Kemenkes 2018). Perilaku hidup bersih dan sehat mempengaruhi status kesehatan individu, sehingga penting untuk diterapkan dalam kehidupan setiap hari. 

Paparan materi oleh Hj. Nur Asiah, M.Kes mengenai PHBS dan Gizi Seimbang (27/7/2022) - Dokpri
Paparan materi oleh Hj. Nur Asiah, M.Kes mengenai PHBS dan Gizi Seimbang (27/7/2022) - Dokpri

"Berdasarkan sumber dari kemenkes RI. PHBS anak sekolah meliputi (1). Cuci tangan pakai sabun (CTPS) di air mengalir; 2. Mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah; 3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat;4. Olahraga yang teratur dan terukur; 5. Memberantas jentik nyamuk; 6. Tidak merokok di sekolah; 7. Memantau BB dan TB dengan cara menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan; 8. Membuang sampah pada tempatnya," tutur Hj. Nur Asiah, M.Kes

Siswa siswi SMK Kesehatan Letris Indonesia 1 juga mendapatkan edukasi mengenai gizi seimbang untuk remaja. Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami triple burden masalah gizi, yaitu remaja yang tergolong kurus, remaja yang tergolong stunting dan remaja yang mengalami obesitas. Agar remaja terhindar dari masalah gizi maka remaja harus menerapkan prinsip gizi seimbang, yaitu 1. Makan beranekaragam makanan; 2. Berperilaku hidup bersih; 3. Aktifitas fisik secara teratur, dan 4. Mempertahankan berat badan idela/normal. 

"Gizi seimbang sangat penting untuk tumbuh kembang remaja apalagi remaja putri yang banyak menderita anemia gizi besi. Disamping harus mengkonsumsi makanan dan minuman sumber zat besi remaja putri yang sudah mengalami menopause harus mengkonsumsi tablet tambah darah seminggu sekali," lanjut Hj. Nur Asiah, M.Kes

Foto narasumber (Hj. Nur Asiah, M.Kes dan Alfi Zahra Moshthafavi) bersama Wakil Kepala Sekolah SMK Kesehatan Letris Indonesia 1 (27/7/2022) - Dokpri
Foto narasumber (Hj. Nur Asiah, M.Kes dan Alfi Zahra Moshthafavi) bersama Wakil Kepala Sekolah SMK Kesehatan Letris Indonesia 1 (27/7/2022) - Dokpri

Dalam kesempatan ini juga peserta pengabdian masyarakat mendapatkan pemaparan mengenai manajemen kesehatan saat menstruasi dan personal hygiene saat red days oleh Alfi Zahra Moshthafavi (Mahasiswa kesehatan reproduksi kesmas Fikes Uhamka). Alfi juga berbagi tips untuk menjaga personal hygiene saat red days agar terhindar dari penyakit infeksi saluran kemih, infeksi saluran reproduksi dan menjaga kebersihan saat menstruasi yaitu dengan 1. Pembalut yang sudah dipakai dicuci bersih dan dimasukkan ke dalam kantong plastik; 2. Buang kantong plastic yang berisi pembalut tersebut kedalam tempat sampah; 3.untuk pembalut yang bisa dipakai ulang, maka harus dicuci bersih dan dikeringkan sebelum dipakai kembali. 4. Pembalut sebaiknya diganti setiap 4-5 jam sekali; 5. Mandi sehari 2kali untukmenjaga kebersihan dan kesegaran tubuh selama menstruasi; 6. Membiasakan mencuci tangan pakai sabun pada saat Sebelum dan sesudah mengganti pembalut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun