Mohon tunggu...
Alfiya Mala
Alfiya Mala Mohon Tunggu... Ilmuwan - MAHASISWA

IR Student, University of Darussalam Gontor, Jakarta residents

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengkaji HI dalam Perspektif Islam

18 Oktober 2019   16:34 Diperbarui: 19 Oktober 2019   09:21 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengkaji HI dalam Perspektif Islam

Hubungan Internasional adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar-negara termasuk pemerintahan, organisasi pemerintah maupun non-pemerintah, dan perusahaan multinasional. Hubungan Internasional merupakan sebuah bidang akademik yang dapat bersifat positif atau normatif, karena keduanya mencoba manganalisis fenomena dan kebijakan luar negeri negara-negara di dunia.

Hubungan Internasional dalam Islam merupakan suatu hubungan antar-negara sesuai syari'at Islam. Fondasi utama untuk pemahaman klasik Hubungan Internasional dalam Islam didasarkan pada sumber asli dari Qur'an, Hadis (hadits nabi), yang Sunnah (perilaku Nabi) atau ijtihad (penafsiran), yang bisa sesuai dengan apa yang Acharya dan Buzan katakana tentang klasik ide, tradisi dan berpikir berkontribusi terhadap eksepsionalisme lokalis.

Praktek Hubungan Internasional dalam Islam sebenarnya sudah dilakukan sejak manusia lahir ke dunia. Akan tetapi secara signifikan terbukti pertama kali dengan adanya Negara Madinah yang dengan jelas mengatur bagaimana sistem Negara sebenarnya, mulai dari penduduk, wilayah, kepemerintahan dan kedaulatan atas negara.

Segala sesuatu yang berhubungan dengan HI Islam, akan merujuk pada Masa Rasulullah SAW, mulai dari bentuk negara, sistem yang diterapkan sampai hukum yang menunjang segala peraturan dan perundang-undangan dalam maupun luar negeri. Adanya Piagam Madinah, menjadi rujukan masyatakat Muslim dalam penerapan persatuan dan kesatuan umat berbangsa. Piagam ini juga mejadi bukti adanya kedaulatan yang dimiliki Negara Madinah saat itu.

Sumber HI Islam adalah Al-Qur'an, Hadits, dan Ijtihad. Secara metodologi kita harus memahami Hubungan Internasional dan Islam dengan benar. Kita dapat memahaminya dengan dua cara, yaitu dengan Bahasa Inggris (Barat) dan Bahasa Arab (Islam).

Islam datang bukan untuk menentang teori Hubungan Internasional yang telah ada, melaikan Islam datang untuk menawarkan solusi atas permasalahan dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun