Mohon tunggu...
Alfiya Mala
Alfiya Mala Mohon Tunggu... Ilmuwan - MAHASISWA

IR Student, University of Darussalam Gontor, Jakarta residents

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teori HI dan Worldview Islam Menurut Amitav Acharya dan Barry Buzan

15 Oktober 2019   21:30 Diperbarui: 15 Oktober 2019   21:38 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Amitav Acharya dan Barry Buzan mempertimbangkan adanya keterputusan antara Teori Hubungan Internasional Barat dan universalitas pengalaman manusia. Dalam bukunya yang berjudul Non-Western International Relations Theory, mereka berusaha menggunakan pandangan Islam dan perluasan dunia Islam sebagai dasar untuk menggeneralisasikan Teori Hubungan Internasional.

Acharya dan Buzan mengungkapkan bahwa Islam sebagai suatu pandangan, varian budaya, agama, dan ideasional telah mencari berbagai dasar kebenaran untuk menciptakan kehidupan yang baik, sehingga dapat menjadi alternatif untuk Teori Hubungan Internasional Barat. Contohnya, bagaimana Hubungan Internasional yang diterapkan di Dunia Muslim seperti Timur Tengah.

Mereka juga berpendapat bahwa dalam kasus Islam, seseorang tidak dapat mengabaikan konteks dalam teori yang berlangsung. Yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan teori adalah perdebatan kontemporer di kalangan Muslim dan Barat yang terbentuk dengan keterbatasan dalam dunia politik. Ada beberapa tantangan dalam dunia Muslim dan Barat yaitu, sekularisasi yang muncul sejak diperkenalakannya negara modern, dan globalisasi yang dikemukakan oleh para modernis Liberal.

Acharya dan Buzan menyebutkan ada 3 sumber yang akan melahirkan konsep HI menurut Islam, pertama landasan utama HI dalam Islam bersumber pada Al-Qur'an, Hadits, dan Ijtihad. Kedua pemberontakan melawan ortodoksi yang beredar dikalangan pemimpin nasional yang merupakan reaksi dari bertemunya Islam dan Barat. Ketiga upaya rekonsiliasi selanjutnya yaitu dengan gerakan Islamisasi Ilmu Pengetahuan dalam Ilmu Sosial dan Hubungan Internasional.

Tradisi klasik tokoh agama dan politik Asia sering menjadi dasar pemikiran Internasional seperti Al-Qur'an, hadits, dan syari'ah. Contoh teori hubungan internasional dalam Islam adalah konsep ijhad. Jihad memiliki arti yang beragam, tetapi pada dasarnya hijad merupakan perjuangan atas sesuatu (mempertahankan) bukan sesuatu yang menggunakan kekerasan atau perang. Acharya dan Buzan menganjurkan persatuan dan regionalisme di Asia menjadi sebuah nasionalisme.

Kesimpulanya, Acharya dan Buzan mengutarakan bahwa teori-teori HI baru didasari dengan moralitas dan intuisi, sedangkan revisionis menggunakan empirisme dan positivisme untuk memahami hubungan antara muslim dan barat. Sebenarnya tujuan HI Islam baru adalah untuk menyeimbangkan 3 kekuatan, yaitu warisan lokal, tuntutan modern, dan perintah islam.

Buku tersebut hanya menjelaskan pemikiran-pemikiran dari tokoh Muslim dan perdebatannya saja tanpa membenarkan teori Islam yang ada.

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun