Mohon tunggu...
Alfiyah Rizzy Afdiquni
Alfiyah Rizzy Afdiquni Mohon Tunggu... Freelancer - Research Enthusiast

this girl loves coffee, books, discuss and you

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kakak Sang Teladan Kehidupan

3 Oktober 2018   20:13 Diperbarui: 3 Oktober 2018   20:16 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berbicara mengenai kehidupan keluarga, tentu tak luput dari sosok seorang anak sulung. Baik kakak perempuan atau laki-laki masing-masing memiliki peran yang sama untuk adik-adiknya. Anak sulung selalu menjadi menjadi patokan kesuksesan yang dipasang orang tua. Oleh karena itu, tanggung jawab sebagai anak sulung sangat besar, yakni sukses atas standar yang ditetapkan orang tua sekaligus menjadi panutan untuk adik-adiknya. Di karenakan beban ini sudah diemban sejak lahir, seorang anak sulung wajib menjadi teladan kehidupan bagi adik-adiknya. Mulai dari aspek sikap, aspek berbicara, aspek berhubungan dengan orang lain, aspek pendidikan dan tentu saja aspek beribadah.

Seorang kakak juga harus memiliki jiwa kepimimpinan, karena kelak ia akan memimpin mengganti kedua orang tua, demikian juga seorang kakak juga harus memiliki jiwa besar jikalau mesti mengalah dalam beberapa hal untuk menghindari pertikaian, sebab... seorang kakak merupakan wali tidak tertulis bagi adik-adiknya. Tak hanya itu, sosok kakak tidak hanya digambarkan sebagai saudara saja, namun sebagai teman curhat, sebab pengalaman hidupnya lebih banyak daripada adiknya, sang kakak akan memberikan wejangan dan masukan.

Jika suatu hari sang kakak bertindak salah sedikit, tentu si adik bisa saja menirunya. Lalu, ketika hal itu terjadi, orang tuapun menegur, dan dengan entengnya si adik membantah: Loh kok kakak boleh? Kenapa aku nggak? Jadi, seorang kakak kudu bersikap hati-hati dalam segala aktifitasnya.

Meskipun porsi peran anak sulung berbeda dengan orang tua, akan tetapi posisi mereka dalam keluarga sangat urgent. Hal ini dibuktikan dengan perbandingan antara keluarga dengan anggota yang memiliki beberapa anak dengan keluarga yang hanya memiliki satu anak. Keluarga yang memiliki beberapa anak mempunyai sikap solidaritas yang tinggi, sikap menghargai yang besar, sikap menghormati dan menyayangi yang kuat. Sedangkan keluarga dengan satu anak cenderung memanjakan anaknya sehingga sang anak tumbuh menjadi pribadi agak loyo sebab keinginannya mudah terpenuhi. Berikutnya, anak tunggal lebih merasakan kesepian dikarenakan tidak pernah merasakan kasih sayang langsung dari saudara.

 Menjadi anak sulung itu takdir, tapi menjadi anak sulung yang tidak payah itu pilihan.

Malang, 15 Mei 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun