Mohon tunggu...
Al Fitri Nur Hidayah
Al Fitri Nur Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Si suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenali Apa Itu Disleksia Learning

30 November 2022   08:00 Diperbarui: 30 November 2022   08:05 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap anak itu berbeda, mereka memiliki kemampuan yang tidak sama. Beberapa anak mampu menangkap respon dari luar dengan cepat dan tidak sedikit juga yang lambat. Sering kita mendengar banyak orangtua mengeluhkan anaknya yang mengalami kesulitan dalam belajar, salah satunya yakni kesulitan belajar membaca. Pertanyaan besar yang selalu dipikirkan oleh orangtua "mengapa anak saya mengalami kesulitan dalam belajar membaca?". Nah, pada tulisan kali ini penulis akan membahas tentang makna disleksia learning, penyebab anak disleksia learning, dan bagaimana cara mengatasinya.

APA ITU DISLEKSIA LEARNING?

Membaca merupakan dasar utama untuk memperoleh kemampuan belajar di berbagai bidang. Dengan membaca seseorang bisa membuka cakrawala dunia, dan dapat mengetahui hal-hal yang sebelumnya tidak diketahui. Mengenai hal ini, wajar saja jika orangtua merasa khawatir ketika anaknya mengalami kesulitan dalam belajar membaca. Nah, kesulitan belajar membaca inilah yang dinamakan disleksia learning. Kesulitan belajar membaca tanpa gangguan sensorik perifer, intelegensi rendah, lingkungan yang kurang menunjang, masalah emosional primer atau kurangnya motivasi, inilah yang dinamakan disleksia. Seseorang yang mengalami kesulitan membaca akan sulit untuk memaknai huruf, angka, dan simbol.

Gejala dari disleksia yakni kemampuan membaca anak berada dibawah kemampuan yang seharusnya dia miliki pada tingkat intelegensi, usia dan pendidikannya. Sebetulnya, kesulitan membaca ini bukan dikarenakan ketidakmampuan fisik. Namun, lebih mengarah pada bagaimana kerja otak dalam mengolah dan memproses informasi yang sedang dibaca oleh anak. Kesulitan membaca bisa muncul pada anak-anak yang mempunyai kecerdasan tinggi maupun kecerdasan yang dibawah rata-rata. Maka dari itu, kesulitan membaca ini tidak bergantung pada tingkat intelegensinya. 

Faktor-faktor penyebab seorang anak mengalami kesulitan belajar adalah sebagai berikut:

1.Faktor genetik

Faktor genetik ini merupakan faktor utama penyebab disleksia, seseorang lebih mungkin mengalami disleksia jika memiliki orangtua atau saudara kandung yang juga mengalami disleksia.

2.Faktor cedera otak

Faktor cedera otak merupakan faktor yang sering menjadi penyebab disleksia, hal ini biasanya disebabkan karena kecelakaan, stroke, ataupun trauma.

Ciri-ciri anak yang mengalami disleksia adalah sebagai berikut:
1.Membaca kata demi kata dengan lambat, intonasi suara saat membaca naik turun tidak teratur
2.Tidak dapat mengucapkan irama kata-kata secara benar dan proposional
3.Sering terbalik dalam mengenali huruf dan kata
4.Kesulitan memahami apa yang di baca
5.Sulit menyuarakan fonem dan memadukannya menjadi sebuah kata
6.Kesulitan mengurutkan huruf-huruf dalam kata ataupun kalimat
7.Sulit mengeja kata dengan benar
8.Membaca sebuah kata dengan benar pada satu halaman, namun salah pada halaman yang lain
9.Kacau terhadap kata yang hanya memiliki sedikit perbedaan seperti batu dengan buta, rusa dengan lusa
10.Lupa meletakkan titik dan tanda baca lainnya.

Disleksia dikelompokkan sebagai berikut:
1.Diseleksia Diseidetis atau Visual
Diseleksia jenis ini disebabkan adanya gangguan fungsi pada otak bagian belakang. Hal ini menyebabkan gangguan presepsi visual dan memori visual. Contoh dari disleksia jenis ini adalah anak kesulitan membaca ataupun menulis huruf yang bentuknya mirip. Seperti huruf 'm' dan 'w' ,'n' dan 'u' , dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun