Mohon tunggu...
Alfitra Raya Rachmana
Alfitra Raya Rachmana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Bukan orang bener tapi beneran orang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Pemanfaatan Mikroalga Sebagai Sumber Food/Feed Grade

4 Desember 2022   14:59 Diperbarui: 4 Desember 2022   15:15 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mata Kuliah: Mikrobiologi Hasil Perairan

Dosen Pengampu: Devi Faustine Elvina Nuryadin, S.Pi, M.Si

Institusi: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Nama Anggota Kelompok:
• Alfitra Raya Rachmana
• Cepti Angelina Sinaga
• Dani Febrian Sutrisno Putra
• Pidhdhoh Salsabil Bepal
• Teresia Veronika

Halo sobat JAWARA,
Kami dari kelompok 4 mikrobiologi akan membahas mengenai keuntungan-keuntungan yang ada pada kandungan mikroalga. Nah mikroalga yang akan kami bahas yaitu: Nitzschia sp., Chaetoceros calcitrans., dan Dunaliella salina. Yuk simak pembahasannya.

Sebelum kami mengupas tuntas mengenai mikroalga di sini juga terdapat pengertian dari mikroalga tersendiri loh. Mikroalga merupakan tumbuhan yang paling efisien dalam menangkap, memanfaatkan energy matahari, dan CO2 untuk keperluan fotosintesis.
Mikroalga merupakan kelompok tumbuhan berukuran renik, baik sel tunggal maupun koloni yang hidup di seluruh wilayah perairan air tawar dan laut. Mikroalga lazim disebut fitoplankton. Mikroalga merupakan salah satu organisme yang dapat dinilai ideal dan potensial untuk dijadikan sebagai bahan baku produksi bioenergi.

1. Nitzschia sp.
Nitzschia sp. itu apa sih?
Nitzschia sp. merupakan fitoplankton yang termasuk dalam kelas Bacillariophyceae. Kelompok ini merupakan komponen fitoplankton yang paling umum dijumpai di perairan dan berpearan penting. Nitzschia sp. merupakan mikroalga bersel tunggal yang berperan penting dalam ekosistem perairan sebagai produsen primer dan pakan alami bagi larva organisme laut seperti krustasea, bivalvia dan ikan.

 • Ciri Morfologi Nitzschia sp.
Selain itu sobat JAWARA, Nitzschia sp. juga memiliki ciri morfologi loh, diantaranya: Berbentuk seperti benang berklorofil berukuran panjang 4,1-55 μm dan lebar 1,8-8 μm , sebagian besar hidup soliter, memiliki pigmen kuning-coklat , kandungan nutrient berupa lemak 16,84%, protein kasar 41,21%, karbohidrat 21,74% dan abu 19,88%, berbentuk pipih memanjang.
 
• Kultur Nitzschia sp.
Nah sekarang kita ke kultur Nitzschia sp. yuk, jadi budidaya fitoplankton dengan skala intermediet dapat dilakukan dengan cara menyediakan air laut sebanyak 100 liter yang disterilisasi menggunakan kaporit 10 ppm dan dinetralkan dengan thiosufat 5 ppm. Waktu yang dibutuhkan sterilisasi minimal 24 jam. Sebelum dilakukan pemberian bibit terlebih dahulu diberi pupuk G (Tehnical Growth) dengan dosis 1 ml/1. Untuk species diatom Nitzschia sp. menggunakan pupuk diatom (TG) dan perbandingan penggunaan bibit dan media adalah 3:7. Kultur dilakukan pada ruangan semi outdoor dengan atap fiber tembus cahaya matahari dan lama inkubasi 5-7 hari.

• Nilai Ekonomis Nitzschia sp.
Wah wah wah ternyata Nitzschia sp. juga salah satu mikroalga yang jumlahnya melimpah di perairan loh karena kemampuannya bertahan walaupun dalam kondisi ekstrim dan memiliki kandungan lemak. Selain dijadikan sebagai pakan alami, Nitzschia sp. juga memiliki potensi besar untuk dijadikan bahan baku biodiesel yang sangat menjanjikan.

• Inovasi Mikroalga Nitzschia sp.
Selain sebagai pakan alami bagi organisme laut, mikroalga Nitzschia sp. juga salah satu jenis organisme penghasil lipid yang potensial untuk dikembangkan sebagai bahan dasar pembuatan biodisel. Mikroalga ini mempunyai kecepatan pertumbuhan yang tinggi, mudah dilakukan pembudidayaan, dan memiliki kadar lipid yang cukup tinggi. Hal ini terkait dengan senyawa karbon yang 30 terkandung dalam ekstrak lipidnya sebagian besar disimpan dalam bentuk minyak (trigliserida) maupun asam lemak jenuh. Karena itu Nitzschia sp. Dikultur untuk memenuhi kebutuhan budidaya perikanan.
 
2. Chaetoceros calcitrans
Nah mikroalga yang satu ini juga gak kalah keren nih, Chaetoceros calcitrans merupakan mikroalga yang dapat digunakan sebagai pakan alami. Pertumbuhan mikroalga dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah intensitas cahaya. Chaetoceros sp. merupakan diatom dari ordo centrales.

• Ciri Morfologi Chaetoceros calcitrans
Sobat JAWARA pasti ingin tahu kan bentuk dan ciri-ciri Chaetoceros calcitrans itu bagaimana? yuk simak beritanya. Chaetoceros calcitrans umumnya berbentuk bulat dengan diameter 4-6, berupa sel tunggal satu rangkaian sel panjang, pigmen yang dominan pada diatom ini adalah karatenoid dan diatomin, terdapat dinding sel yang disebut frustula, toleransi tinggi terhadap temperature, bereproduksi secara aseksual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun