Salah satu hal yang paling menyebalkan saat momen lebaran tiba adalah bertemu keluarga besar, kemudian ditanya kapan kapan nikah? kapan punya anak? kapan nambah anak lagi?
Yah, kalau nikah sih gampang. Besok, lusa, minggu depan nikah juga mudah saja, karena yang memutuskan adalah kita sendiri mau/siap nikahnya kapan. Sementara punya anak itu susah, karena keputusannya ada di Tuhan mau memberikan kita buah hati itu kapan.
Kadang ada beberapa pasangan yang dengan mudahnya bisa hamil dan memiliki buah hati yang banyak. Ada juga beberapa pasangan yang malah sangat susah untuk hamil/memiliki buah hati tersebut. Bahkan ada juga beberapa pasangan yang mempunyai pilihan untuk tidak mempunyai anak alias childfree.
Banyak alasan mengapa beberapa pasangan (minoritas) yang memilih untuk hidup childfree. Alasannya bisa jadi karena agar terlihat tetap awet muda, ada yang belum siap karena masih harus mengejar impian yang belum tercapai, ada juga yang takut tidak bisa menjadi orangtua yang baik bagi anak, dan lain-lain.
Namun yang perlu disadari buat pasangan yang memilih untuk childfree, raga kita tidak selamanya sebugar ini loh. Nantinya di masa tua kita juga akan membutuhkan orang lain untuk merawat diri kita yang mulai rapuh. Dan orang lain itu yang diharapkan merawat kita dengan tulus adalah anak atau buah hati kita yang telah kita besarkan dengan kasih.
Sehingga memutuskan untuk tidak ingin punya buah hati sepertinya keputusan yang menurut saya kurang tepat ya.
Beda cerita dengan beberapa pasangan yang memang belum dikaruniai buah hati faktor keadaan alias childless. Pasangan childless itu menginginkan buah hati tapi belum dikaruniai oleh Tuhan. Jadi konteksnya childless itu bukan tidak ingin, tapi belum beruntung.
Kalau pasangan childfree, lebih ke arah menunda kehamilan dengan berbagai cara memakai alat pengaman. Tapi kalau seandainya kelolosan alias hamil juga, pasangan childfree itu bagaimana ya nasib janinnya. Ya positive thinking saja, berharap yang terbaik.
Namun sedikit mengingatkan saja, bahwa kesuburan pria dan wanita juga dibatasi usia. Kesuburan wanita setidaknya sampai usia 35 tahun. Sementara kesuburan pria sebenarnya tidak ada deadline, hanya yang harus diperhatikan adalah kualitas sperma berubah saat pria menginjak usia 50 tahun.
Bila terjadi pembuahan di usia tersebut, besar kemungkinan anak yang dilahirkan akan memiliki cacat bawaan atau gangguan kesehatan. Sehingga untuk kamu pasangan childfree yang mungkin berubah fikiran, silahkan bisa promil sesegera mungkin sebelum terlambat.