Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengalamanku Menjadi Keturunan Diabetes

14 November 2022   15:03 Diperbarui: 16 November 2022   10:34 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penderita diabetes (Sumber gambar dari Freepik edit pribadi)

Bukan dokter atau perawat (tenaga medis), tapi keturunan diabetes harus siap siaga menjadi tenaga medis untuk orang tuanya sendiri.

Seperti yang diketahui, bahwa diabetes adalah penyakit gula (kelebihan konsumsi gula dalam waktu lama), sehingga orang yang mempunyai penyakit ini dilarang selamanya konsumsi makanan manis.

Diabetes adalah penyakit kronis yang butuh perhatian khusus, seperti tiap bulannya harus cek kondisi ke dokter yaitu cek kadar gula darah. Karena penyakit ini tidak dapat disembuhkan, tapi dapat dikendalikan agar kondisi tetap stabil.

Setiap harinya juga tetap harus konsumsi obat resep dokter untuk membantu tubuh mengendalikan kadar gula. Dan jika kondisi tetap tidak stabil akan diresepkan juga penyuntikan insulin secara individu. 

Dikatakan individu, karena bukan dokter lagi yang menyuntik insulin, melainkan bisa penderita tersebut sendiri atau anggota keluarga terdekat yang menyuntik insulin pada penderita setiap harinya sesuai resep dokter.

Sementara saya sendiri juga keturunan diabetes, yaitu ibu saya menderita penyakit tersebut sejak tahun 2010 yang lalu. Sehingga sebagai keturunan diabetes, meski tidak mempunyai background pendidikan di tenaga medis, tetapi harus mampu menjadi perawat medis untuk ibunya sendiri.

Setiap hari sepulang kerja malam, saya selalu menyuntikkan insulin pada ibu saya sesuai resep dokter. Awalnya takut, apalagi saat ibunda merintih kesakitan karena jarumnya dalam hal tersebut. Tetapi seiring berjalannya waktu, saya mulai terbiasa menyuntikkan insulin itu pada lengan tangan ibu secara bergantian.

Insulin (document pribadi)
Insulin (document pribadi)

Namun, sekarang saat ibu saya suntik sudah jarang merintih kesakitan. Hal tersebut juga disebabkan saya yang sudah banyak jam terbang dalam penyuntikkan insulin pada ibu, dan sudah paham posisi atau bagaimana caranya agar tidak sakit saat disuntik.

Meskipun sudah mengendalikan makanan yang dikonsumsi, kemudian juga sudah konsumsi obat-obatan pengendali kadar gula, hingga penyuntikkan insulin sesuai resep dokter. Tapi hal-hal tersebut hanya usaha dan tidak menjamin kondisi penderita stabil kadar gulanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun