Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penderita Diabetes Berpuasa, Amankah?

27 April 2021   00:04 Diperbarui: 27 April 2021   00:21 1736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cek kadar gula darah (diabetes) from Freepik (diolah pribadi)

Diabetes adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah, faktor gaya hidup yang tidak sehat hingga konsumsi glukosa (gula) yang berlebihan, khususnya pria atau wanita dewasa di atas usia 40 tahun dan lanjut usia. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat membahayakan nyawa si penderita.

Namun bagaimana dengan bulan Ramadhan tahun ini, apakah penderita diabetes (Muslim) boleh ikut berpuasa?

Bagaimanapun puasa Ramadhan menjadi salah satu kewajiban umat muslim setiap tahunnya. Tapi ketika anda menderita penyakit diabetes, mungkin akan timbul keraguan untuk melanjutkan berpuasa atau tidaknya.

Keraguan penderita diabetes untuk menjalani puasa seharian penuh menjadi tantangan tersendiri 3x lipat dari anda pemilik tubuh yang sehat. Hal tersebut disebabkan penderita diabetes energi dalam tubuhnya mudah terkuras habis, karena makanan yang dikonsumsi cepat berubah menjadi gula. Dan itu lah yang menyebabkan penderita diabetes menjadi sering mudah lapar.

Dengan kondisi demikian, ia akan lemas lebih cepat daripada pemilik tubuh sehat saat berpuasa. Misalnya anda ketika berpuasa dari pagi, kemudian baru mulai merasakan puncak lemasnya tubuh sekitar sore hari. Sedangkan penderita diabetes sudah mulai lemas berlebihan dari pagi itu juga, sekitar 5 (lima) jam setelah makan sahur.

Ketika hal tersebut tidak segera ditangani atau dibiarkan lemas karena memaksa untuk menahan lapar berlebihan faktor puasa, si penderita diabetes akan mulai merasakan efek lainnya, yaitu; pusing, gemetar, keringat dingin, pucat, jantung berdebar, dan lain-lain.

Efek di atas adalah gejala Hipoglikemia, yaitu suatu kondisi yang muncul karena turunnya kadar gula dalam darah secara drastis atau di bawah normal. Bahkan kondisi tersebut akan memburuk jika tidak segera ambil tindakan, seperti hilang kesadaran dan juga kejang.

Selain Hipoglikemia, penderita diabetes juga berpeluang mengalami Hiperglikemia, yaitu suatu kondisi kadar gula tinggi yang terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan insulin dengan baik. Jika kondisi ini dibiarkan bisa membuat komplikasi, seperti; merusak mata, saraf, ginjal, dan jantung.

Insulin diabetes (dokumen pribadi)
Insulin diabetes (dokumen pribadi)

Maka dari itu, penulis sarankan untuk anda yang menderita diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam mengenai kondisi keamanan tubuh untuk berpuasa di Ramadhan ini. Karena tubuh penderita diabetes sangat membutuhkan perhatian khusus, dibandingan tubuh manusia yang sehat. Perhatian khusus yang dimaksud seperti konsumsi obat-obatan hingga insulin yang dimasukkan dalam tubuh lewat jarum suntik.

Jikalau penderita diabetes memilih berpuasa, alhasil jadwal minum obat akan diganti saat sahur dan berbuka puasa. Sementara untuk suntik insulin dilakukan saat ia bersiap untuk terlelap dalam tidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun