Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kisahku: Gadis Desa Putus Sekolah, Dinikahkan Dini, tapi Bisa Sukses

21 April 2021   03:04 Diperbarui: 21 April 2021   08:56 2206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Wisuda from Freepik

Maka dari itu saya pun berusaha mendapatkan pekerjaan, menabung dan membiayai sekolah sendiri dari SMA, S1, hingga S2. Yang jelas biaya pendidikan itu sangat mahal, jadi kalau mau lanjut sekolah, harus benar-benar serius.

Hari Kartini

Setiap tanggal 21 April, diperingatilah Hari Kartini di Indonesia. Kebanyakan masyarakat (khususnya perempuan) pun memperingatinya dengan memakai baju kebaya beserta aksesorisnya. Padahal memakai kebaya adalah adat perempuan di masa lalu yang tetap bisa dilestarikan, tetapi tidak untuk peringatan hari Kartini saja.

Menurut saya, memaknai hari Kartini sesungguhnya di masa sekarang adalah jiwa dan semangatnya untuk mengubah paradigma perempuan tidak perlu mengenyam pendidikan yang layak seperti pria pada umumnya di masa lalu, dan itu lah yang perlu kita perjuangkan pada masa sekarang.

Diskriminasi antara anak pria dan perempuan dalam hal pendidikan seharusnya tidak perlu dilakukan. Baik anak pria maupun wanita tetaplah mempunyai hak kemanusiaan untuk mengenyam pendidikan yang sesuai dengan bakatnya masing-masing.

Seorang perempuan juga berhak untuk menentukan pilihan hidupnya dalam hal asmara, hingga diberi kesempatan menjadi wanita karier untuk membantu keuangan keluarga dalam rumah tangga.

Jika ujung tombak keluarga hanya bergantung pada suami, bagaimana jika ada musibah suami terkena PHK dari perusahaan atau bisnisnya bangkrut.

Setidaknya dengan memberikan kesempatan istri menjadi wanita karier, ujung tombak keluarga bisa diemban bersama. Ketika ada satu sisi ujung tombak (suami) jatuh, sisi lainnya (istri) mampu menopangnya, sehingga keluarga tidak sampai kelaparan karena tidak ada pemasukan sama sekali.

Namun yang perlu diingat bahwa istri bekerja adalah sunnah (tidak wajib), karena tetap tugas utama suami adalah mencari nafkah keluarga dan istri hanya meringankan beban suami semampunya.

Kartini dan Saya...

Saya adalah gadis yang berasal dari plosok desa, status menikah bahkan berpisah di usia belasan tahun, riwayat pendidikan pun juga pas-pasan di masa lalu. Tetapi di masa sekarang, saya merasakan bahwa jiwa Kartini ada dalam diri ini. Saya mampu mengubah situasi dan kondisi diri saya yang jalan di tempat di masa lalu, dan move on di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun