Mohon tunggu...
Alfira Fembriant
Alfira Fembriant Mohon Tunggu... Lainnya - Instagram : @Alfira_2808

Music Director and Radio Announcer STAR 105.5 FM Pandaan Pasuruan East Java (from 2012 until now) 📻

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gak Sakit, tapi Tidur di Meja Operasi

16 September 2020   03:01 Diperbarui: 20 September 2020   15:45 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari hospital.umm.ac.id

Kasur meja operasi gak empuk, masih empuk kasur di rumah.

Kebayang gak sih, kamu gak pernah ngerasain sakit apa-apa. Pas check up ke rumah sakit, tiba-tiba sama dokter disuruh untuk operasi. Itu beneran loh, nyata, dan kamu gak sedang bermimpi. Entah ada atau tidak ada dana untuk biaya rumah sakit, yang jelas kamu harus segera operasi. Gak pernah ngelu sakit, tiba-tiba vonis dokter harus operasi. 

Namun yang namanya operasi bukan hal sepele, pasti ada something dalam diri kita yang perlu diperbaiki. Ok, saat itu seseorang sedang menderita penyakit tertentu dan harus segera diangkat melalui jalur operasi karena membahayakan jika dibiarkan. Hanya saja penyakit ini rupanya tidak menimbulkan gejala seperti rasa sakit sama sekali. Seseorang itu sangatlah merasa sehat ketika check up ke RS, hanya ketika hasil uji lab keluar memang ditemukan something wrong dalam tubuh. Mau gimana lagi, mau gak mau ya harus mau akhirnya untuk tidur di meja operasi rumah sakit. All right, let's go to the operating room.

But, sebelum masuk ruang operasi yang direncanakan, kamu dari rumah harus bawa beberapa perlengkapan yang rumah sakit tidak menyediakan. Misalnya pakaian kamu sendiri pasca operasi, selimut biasa/sarung, kain semacam jarik, yang dibutuhkan sebelum dan pasca operasi. Namun untuk perlengkapan ini perkecualian ya, karena tidak semua rumah sakit sama. Kemudian dari rumah kamu juga harus berpuasa setidaknya 8 jam sebelum jadwal operasi. Dan bagian tubuh kamu yang ada rambutnya seperti ketiak, atau mohon maaf seperti kemaluan juga harus dicukur terlebih dahulu. Berlaku juga cukur rambut kepala, kumis, dan jenggot, jika operasinya bagian kepala. Nah, kalau kamu tidak sadar akan pencukuran bulu rambut sebelum operasi ini, biasanya suster juga akan membantumu untuk mencukurnya. Tapi lebih baik dicukur sendiri lah, gak enak juga kan kalau dicukurin orang lain sebenarnya.

Tiba di RS, kita harus daftar dulu untuk rawat inap dan berikan surat/jadwal operasi dari dokter yang meminta kamu buat operasi di hari dan jam tersebut. Receptionist pun akan mendata kamu dan dihimbau untuk melakukan pembayaran terlebih dulu ke kasir setidaknya separuh atau sepenuhnya biaya operasi, jika kamu membayar biayanya sendiri (tanpa BPJS).

Setelah itu kamu akan di antar ke ruang IGD terlebih dahulu. Dan biasanya disini kamu sudah disuruh untuk membuka semua baju kamu yang diganti dengan memakai selimut saja, begitupun dengan semua perhiasan harus dilepas. Disini kamu ditemani dengan satu sampai dua suster yang akan mempersiapkan kamu menuju operasi. Jarum untuk jalan pipismu pun dimasukkan/dipasang pada tubuhmu. Pada saat ini kamu juga akan mulai diinfus, dan kamu bisa merasakan infus tersebut mengalir ke darahmu dengan sangat dingin. Beberapa obat cair juga akan dimasukkan pada infus kamu yang berfungsi untuk uji coba, apakah ada atau tidaknya alergi obat tertentu. Biasanya kalau kamu tidak ada alergi obat tertentu, kamu akan diem saja atau tidak merasakan apa-apa. Sebaliknya jika kamu ada alergi obat tertentu, kamu akan mulai merasa kepanasan atau hal-hal lainnya. Terakhir pencukuran bulu/rambut tergantung area dimana kamu akan di operasi. Persiapan-persiapan ini bersama suster berlangsung sekitar 2-3 jam. Barulah kamu akan di antar ke ruang operasi oleh suster, bersama dengan beberapa lembar catatan mengenai hasil uji coba obat tadi ada atau tidaknya alergi obat-obatan tertentu.

Tibalah di ruang operasi. Suster pun say goodbye. Beralih ke ruang operasi yang berisi sekitar 4-7 orang tim bedah dan juga ada 1 (satu) dokter specialist yang menangani/pemimpin operasi pasien tersebut. Memasuki ruang tersebut, kamu harus memakai sebuah kain khusus pasien yang akan operasi berwarna biru atau hijau. Kain tersebut sangat tipis, dan hanya menutupi bagian depanmu, sebaliknya bagian belakangmu hanya ikatan kain yang bisa dibilang transparan. Dalam hal ini kamu pasti sangat malu dan harus menguatkan mental kamu, demi kesehatan kamu dan demi keberlangsungan hidupmu.

Sampailah ruang utama operasi. Ruangannya terlihat sangat besar dari luar, tapi di dalam rupanya sedikit sempit karena berisi banyak peralatan medis yang utama sehingga memakan tempat. Dalam ruangan seramping itu, AC atau pendingin ruangan yang nyala bisa 2  AC atau 3 AC. Dan itu bisa kamu bayangin posisi hanya memakai kain tipis, AC yang dinyalakan 2-3 AC dengan performa full. Rasanya lagi berada di bromo saat musim hujan, membeku. Hal itu wajar karena peralatan medis memang sering kali membutuhkan suhu yang sangat dingin, apa lagi ruang utama operasi pusatnya segala jenis medis. Pasien yang akan operasi pun terkadang teralihkan rasa deg-degan dalam hatinya pada rasa dingin melanda pada sekujur tubuhnya hingga menggigil. Dokterpun yang mau operasi pasien juga mencoba menenangkan pasien karena dikira saking deg-degan atau takutnya hingga gemetar, padahal pasien hanya kedinginan efek performa full AC di ruangan tersebut.

Lanjut, dokter pun akan mulai mencari pusat syaraf yang akan dibius sesuai kebutuhan. Kadang ada yang dibius total seluruh badan hingga kamu tidak sadar, kadang juga dibius pada area tertentu saja, sekali lagi sesuai kebutuhan yang operasi daerah mana dalam tubuhmu. Seandainya kebetulan jika saat itu yang dibius hanya separuh badan, sehingga kamu pun masih sadar saat operasi berlangsung. Hanya biasanya akan diberikan batas seperti tirai kecil, agar kamu tidak bisa melihat apa lagi berteriak melihat salah satu area tubuhmu di obrak-abrik ya kan?

Tabung oksigen sudah dipasang pada hidung dan mulutmu. Tim bedah pun berpencar, ada yang siap siaga membantu dokter specialis, ada juga yang siap siaga cek komputer pendeteksi kondisi tubuhmu. Karena jika kondisimu saat operasi menurun atau kritis, banyak hal harus cepat tanggap dilakukan agar tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Bagaimanapun kondisi saat operasi tersebut adalah rawan. Sedikit kesalahan atau kelalaian, nyawa pun melayang. 

Jika kamu sadar saat operasi berlangsung, dalam artian kamu dibius separuh tubuhmu, kamu bisa merasakan dan mengetahui sedikit banyak jalannya operasi tersebut. Awalnya tidak merasakan apa-apa, mungkin masih proses pembedahan. Tapi ketika sudah masuk pusat penyakit yang perlu diangkat, kamu bakal mulai merasakan sedikit demi sedikit tekanan dari yang ringan hingga paling tinggi menjalar rasa sakitnya pada jantungmu hingga menuju otakmu. Disinilah kamu akan merasakan sakit yang luar biasa hebatnya, dan kamu pun pinsan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun