Mohon tunggu...
Alfira RismaPerwitasari
Alfira RismaPerwitasari Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berhasilkah Kegiatan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) Dilaksanakan?

30 Juli 2021   17:57 Diperbarui: 30 Juli 2021   18:31 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dampak virus Covid-19 menyebabkan proses pembelajaran harus dilakukan dari rumah secara daring pada satuan pendidikan berdasarkan surat edaran Kemendikbud No. 40 tahun 2020, tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran corona virus disease. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mulai dilaksanakan pada Maret 2020 dengan menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media pendukung. Sistem pembelajaran memerlukan koneksi jaringan internet dan perangkat seperti, personal computer (PC), laptop, maupun handphone. Media online seperti Whatsapp, Google Meet, Google Form dan jenis lainnya juga diperlukan pada kegiatan PJJ ini. Selain itu, media seperti Google Meet, Zoom Cloud Meeting,  Cisco Webex dan lain sebagainya dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran secara tatap muka. Banyak sekali sumber belajar online serta konten ilmu yang tersebar di internet untuk membantu proses pembelajaran peserta didik. Lalu, berhasilkah kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) terlaksana dengan baik?

Melaksanakan kegiatan PJJ tentu bukan suatu hal yang mudah, baik untuk peserta didik maupun pengajar. Dikarenakan sistem ini belum terbiasa dengan pola pendidikan kita yang selalu melakukan pembelajaran tatap muka, juga proses pembelajaran selama ini masih kurang dalam penggunaan teknologi sebagai media penunjang. Sehingga, diperlukan adanya penyesuaian terlebih dahulu. Pembelajaran jarak jauh tentunya memiliki kelebihan di dalam penerapannya.

Seperti dilansir dari laman http://www.wantiknas.go.id/id/berita, Selasa (27/7/2021). Kelebihan kegiatan PJJ diantaranya, menjadikan kita terbiasa menggunakan berbagai teknologi untuk kegiatan belajar mengajar. Kita juga dapat mengakses materi dengan mudah di mana saja, kapan saja. Selain itu, kita juga mendapatkan wawasan yang lebih luas dengan adanya berbagai sumber yang bisa diakses selain yang terdapat pada buku. Tidak terikatnya jam belajar menjadikan waktu belajar lebih fleksibel karena bisa dilakukan kapan saja. Dengan belajar di rumah, kita bisa menghemat biaya karena tidak perlu mengeluarkan uang untuk ongkos dan jajan.

Kegiatan PJJ juga memiliki tantangan yang harus dihadapi. Mulai dari media yang belum memadai seperti handphone, computer, maupun laptop. Keterbatasan akses internet bagi daerah-daerah terpencil di Indonesia yang masih sulit terjangkau. Dan harga pemakaian data internet yang dirasa masih cukup mahal bagi kalangan masyarakat tertentu.

Pelaksanaan PJJ secara tiba-tiba juga membuat banyak pihak kurang adaptif, masih banyak kalangan-kalangan yang "gagap" terhadap teknologi. Pembelajaran yang cenderung terus berulang membuat para siswa merasa bosan. Hal ini menyebabkan minimnya interaksi antara guru dan peserta didik, kurangnya komunikasi dan pemanfaatan teknologi, serta semangat belajar pada diri siswa yang mulai hilang. Hal ini pula yang menyebabkan terhambatnya pemahaman siswa pada saat pembelajaran.

Peran guru sangat dibutuhkan dalam menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan untuk mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi para siswa. Dibutuhkan pula media pembelajaran yang lebih inovatif agar proses pembelajaran menjadi lebih interaktif antara guru dan peserta didik. Dikutip dari laman nadahanifah.wordpress.com, menurut Nada dalam artikelnya yang berjudul "Efektifitas Penerapan Pendidikan Jarak Jauh", selain media pembelajaran, keefektifan penerapan PJJ tentu bergantung pada faktor internal dari peserta didik sendiri. Faktor tersebut bisa berupa kemauan belajar peserta didik, kemandirian peserta didik dalam melaksanakan pendidikan jarak jauh, keaktifan peserta didik selama mengikuti pembelajaran, interaksi antara pengajar dengan peserta didik, dan rasa keingintahuan peserta didik terhadap materi pembelajaran yang sedang dipelajari.

Keingintahuan dan kemandirian peserta didik sangat dibutuhkan sebagai penentu efektif atau tidaknya PJJ dalam kegiatan belajar mengajar. Dikarenakan waktu untuk bertemu pengajar sangat sedikit maka peserta didik harus mempunyai strategi sendiri dalam pembelajaran dengan sistem PJJ ini. Peserta didik sangat dianjurkan untuk menjalin komunikasi yang baik dengan pengajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Terjalinnya komunikasi yang baik antara orang tua dengan sekolah juga dibutuhkan agar putra-putrinya yang belajar di rumah dapat terpantau secara efektif.

Dengan demikian, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi sistem pengajaran yang cukup efektif akan tetapi keberhasilannya tergantung kepada peserta didik dan juga pengajar sebagai pemeran utama. Selain itu, media pembelajaran yang digunakan juga menjadi faktor penentu keberhasilan peserta didik selama mengikuti PJJ. Interaksi, pembelajaran aktif dan gambaran visual juga menjadi faktor penentu. Kerja sama yang baik antara guru, siswa, orangtua siswa dan pihak sekolah juga dibutuhkan dalam menentukan keberhasilan terlaksananya kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun