Cyberculture atau bisa disebut sebagai budaya internet. Budaya Cyber dan budaya internet, adalah budaya yang lahir karena interaksi masyarakat dengan internet (Levy). Memiliki arti yaitu, melihat bagaimana sebuah budaya atau kebiasaan yang berjalan di ruang siber atau internet mencangkup dari berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti komunikasi, hiburan, ekonomi dan bisnis. Selain itu cyberculture juga mempelajari tentang fenomena sosial yang berkaitan dengan dunia internet dan bentuk yang lain dari jaringan komunikasi.
Cyberculture mulai berkembang antara tahun 1960 dan 1990, perkembangan Cyberculture dipengaruhi oleh pemanfaatan teknologi komunikasi berbasis internet atau dikenal dengan information, communication, and technology (ICT). Dengan pemanfaatan tersebut, segala aspek yang berkaitan dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi lebih mudah diakses.Â
Perkembangan teknologi diproduksi dan dikembangkan dengan adanya budaya dan sosial masyarakat pada umumnya. Budaya internet/cyberculture memiliki 4 struktur lapisan yaitu : budaya Teknokratis, budaya Hacker, Budaya Komunitas Virtual dan Budaya Entrepreneurial. Dari empat struktur lapisan tersebut memiliki kontribusi atau pengaruh yang besar dalam kebebasan ideologi internet di dunia (Castell, Internet Galaxy, 37).
Budaya Teknokratis, teknokratis atau bisa disebut dengan kaum intelektual, merupakan orang - orang yang yang berkecimpung dalam bidang akademik dan sains, atau orang - orang yang memiliki pengetahuan dalam bidang akademik dan sains, serta dalam riset. Masyarakat percaya bahwa teknologi yang dihasilkan dari riset atau penelitian yang dilakukan oleh orang - orang yang ahli dalam bidang keilmuan atau sains, merupakan komponen yang sangat penting dalam perkembangan dan kemajuan teknologi. Teknologi - teknologi baru yang diciptakan khususnya di dunia internet dimaksudkan untuk kebaikan dan perkembangan kebutuhan umat manusia. Teknologi tersebut diciptakan untuk semua orang dan seharusnya bisa dapat diakses secara gratis, itu merupakan dasar pola pikir atau mindset dari Cyberculture.Â
Budaya Hacker, secara umum, hacker asumsikan sebagai orang yang menjebol kode - kode rahasia secara paksa lalu masuk ke situs tertentu atau ke jaringan tertentu yang mana orang tersebut akan melakukan manipulasi, merusak dan bahkan mencuri keuntungan demi untuk memenuhi apa yang dibutuhkannya, atau bahkan masuk ke sistem perbankan secara online lalu mencuri data - data rahasia dan memindahkan data keuangan untuk memperkaya diri. Namun, pernyataan tersebut salah, semua orang yang melakukan perusakan sistem dengan tujuan yang negatif itu disebut sebagai cracker, kalau hacker hanya sebatas melatih kemampuan tanpa harus merugikan orang lain. Cracker bisa dikatakan sebagai tindakan kejahatan di dunia internet atau bisa disebut dengan Cybercrime, ini merupakan karakteristik etika yang berbanding terbalik dengan istilah hacker.
Komunitas virtual sangat berpengaruh di masa pendemi seperti saat ini, karena memiliki fasilitas yang memenuhi kebutuhan masyarakat saat terjadi wabah virus corona. seperti gambar di atas, karena penerapan sosial distancing, kebanyakan masyarakat menggunakan media virtual seperti google meet dan zoom sebagai alat komunikasi jarak jauh yang digunakan untuk media pembelajaran, rapat , workshop , bertemu dengan keluarga dll. Komunitas Virtual, merupakan bentuk proses komunikasi menggunakan teknologi sebagai sarana bertukar pesan antara pihak satu dengan pihak yang lainya. Komunitas virtual memiliki dampak yang besar untuk perkembangan teknologi ke depan. Teknologi hingga aplikasi baru muncul yang mana hal tersebut diciptakan oleh inovator seperti Browser, Website, media sosial dan masih banyak yang lainya. Hal demikian diciptakan berdasarkan pola kehidupan budaya internet masyarakat yang kian lama semakin berkembang, baik itu jumlah ataupun jangkauan. Hal tersebut menjadi latar belakang pada komunitas virtual ini untuk membuat pertumbuhan dan perkembangan teknologi komunikasi di dunia internet semakin melesat tinggi. Perilaku pengguna internet yang utamanya digunakan untuk berkomunikasi atau mencari informasi baik itu melalui personal dan grup menimbulkan kebutuhan - kebutuhan yang baru, sehingga membuat pencipta teknologi merancang dan menciptakan aplikasi baru untuk memenuhi kebutuhan komunitas tersebut.Â
Budaya Entrepreneurial, Entrepreneurial memiliki peranan penting dalam kemajuan teknologi di dunia, Entrepreneurial merupakan inovator atau penggagas berdirinya sebuah perusahaan teknologi yang hasil atau keluaran dari perusahaan tersebut dapat diakses oleh semua kalangan. Terdapat banyak sekali contoh tokoh - tokoh inovator dalam bidang teknologi di dunia, Bill Gate merupakan penggagas perusahaan teknologi Microsoft yang sangat mempengaruhi bagi perkembangan teknologi di dunia. Hampir semua instansi dan perusahaan - perusahaan mendukung software tersebut sebagai alat bantu untuk memenuhi tugas atau proyek yang sedang dijalankan. Steve Job merupakan inovator di bidang teknologi yang tidak lulus sarjana tapi sejak mudahnya hidup sebagai orang teknokratis yang banyak melakukan penelitian - penelitian berkaitan tentang teknologi. Lalu hijrah dan berkembang menuju budaya Entrepreneurial teknologi sehingga dapat membidani lahirnya perusahaan teknologi Apple yang saat perusahaan ini menjadi raksasa di dunia teknologi. Larry Page dan Sergey Brin, merupakan pendiri Google, teknologi mana yang sekarang ini di dalamnya tidak terpasang software Google, hampir semua teknologi menerapkannya. Banyak orang didunia menggunakan google sebagai mesin pencarian di internet. Itulah inovator - inovator yang berperan penting dalam perkembangan dan kemajuan teknologi di dunia.Â
Maka dapat disimpulkan bahwasanya dari keempat bentuk budaya mulai dari Teknokratis, Hackers, Virtual dan Budaya Entrepreneurial memiliki keterkaitan dalam pengembangan teknologi komunikasi dan informasi di dunia Internet.Â
Oleh : Alfin Yusriansayh (Mahasiswa prodi Teknik informatika UMM)
