"Ah, sungguh tak ada penderitaan yang lebih menyakitkan daripada penantian yang amat panjang."
Beberapa manusia lalu-lalang mengejar impiannya masing-masing. Apa pun telah mereka lakukan untuk mencapai tujuan. Ada seorang yang rajin membaca, ada yang begitu sibuk membuka laptopnya, dan lain-lain.
Lelaki berambut ikal mengasyikkan dirinya dengan sibuk merenung. Nampak berbeda dari orang-orang sekitarnya yang sibuk dengan langkahnya untuk mimpi dan impian. Sedang ia memilih sibuk berdiskusi dalam pikirannya sendiri.
"Kenapa harus dengan impian supaya bahagia?"
"Iya. Setelah impian itu tercapai pasti bahagia."
"Kenapa harus bahagia?"
"Iya, itu tujuan manusia di dunia."
"Kenapa tidak mengejar penderitaan saja?"
Kepalanya penuh dengan pertanyaan-pertanyaan yang ia sudah siapkan jawabannya sendiri. Tubuhnya kian letih dan tampak malas-malasan. Tanya-jawab itu menguras tenaga pada jiwa dan jasadnya.
"Ah, aku semakin lelah."