Mohon tunggu...
Alfin NurLaili
Alfin NurLaili Mohon Tunggu... Operator - Mahasiswa Kupu-Kupu yang hanya belajar, berusaha dan berdoa

Belajar belajar belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Bedanya Kita dengan Pembully?

13 April 2019   20:11 Diperbarui: 13 April 2019   20:55 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://www.idntimes.com

Namun dengan kondisi psikis seperti itu ditambah beban hidup yang mereka terima dari hujatan-hujatan netijen terhadap mereka. Hujatan-hujatan yang bahkan orang tua menerimapun tidak akan sanggup, apalagi anak kecil yang masih dibawah umur? Bagaimana psikis mereka akan terbentuk dengan baik, disaat mereka menerima hinaan yang luar biasa di masa tumbuh kembangnya?

Yang saya ketahui ada 2 jenis orang, yang pertama semakin dihina dia semakin minder bahkan ketakutan, yang kedua semakin dihina semakin gila, atau berani menentang. Keduanya sama-sama dampak buruk dari kalimat-kalimat hinaan yang dilontarkan untuk mereka (walaupun entah mereka ada di sisi mana). Lalu apa yang harus dilakukan terhadap 12 pelaku ini? Apakah dengan konseling semua kondisi jiwa mereka akan sembuh? Bagaimana proses konseling Traumatik mengatasi permasalahan ini?

Segala kemungkinan bisa saja terjadi selama ada usaha, salah satunya penerapan konseling Tarumatik. Konseling traumatik juga dapat diartikan sebagai konseling yang diadakan dalam rangkan membantu konseli agar dapat keluar dari peristiwa traumatik yang pernah dialaminya. Dalam konseling traumatik proses dalam strategi konseling dibagi menjadi 3 tahap yaitu: tahap awal, tahap pertengahan, dan tahap akhir. Proses konseling traumatik terlaksana karena hubungan konseling berjalan dengan baik. proses konseling traumatik adalah peristiwa tengah berlangsung dan memberi makna bagi klien yang mengalami trauma dan memberi makna pula bagi konselor yang membantu mengatasi trauma kliennya.

1. Tahap awal konseling

 Tahap awal ini terjadi sejak klien bertemu dengan konselor hingga berjalan proses konseling dan menemukan definisi masalah trauma klien. Cavanagh menyebut tahap ini dengan istilah introduction, infitation dan environmental support. Yang dilakukan oleh konselor dalam proses konseling pada tahap ini adalah:

a. Membangun hubungan konseling traumatik yang melibatkan klien yang

b. memperjelas dan mendefiniskan masalah trauma

c. membuat penjajakan alternatif bantuan untuk mengatasi trauma

d. menegosiasikan kontrak

2. Tahap pertengahan konseling

bedasarkan kejelasan trauma klien yang disepakati pada tahap awal, kegiatan selanjutnya adalah mengkonfrontasikan pada:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun