Kampung Wisata Blangkon merupakan sentra kerajinan blangkon yang berada di Jl. Potrojayan, Kelurahan Serengan, Kecamatan Serengan, Surakarta, Jawa Tengah. Kampung Blangkon Serengan yang cukup popular akan produksi blangkonnya, memiliki 35 pengrajin UMKM blangkon. Kali ini, tim KKN Tematik Universitas Diponegoro, khususnya pada kelompok hukum, menjalankan program kerja yaitu membuat dan mendampingi pembuatan NIB pada masing-masing UMKM Blangkon. Tim KKN Tematik Universitas Diponegoro kelompok hukum adakan sosialisasi terkait pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) yang bekerjasama dengan DPMPTSP Surakarta, sebagai respon atas keberadaan pelaku UMKM Blangkon di Serengan yang belum banyak memiliki NIB.
Pekerjaan masyarakat yang ada di kampung blangkon didominasi oleh pengrajin blangkon. Rata-rata penduduk membuka home industry pembuatan blangkon sebagai sumber pemasukan untuk keluarga mereka. Dalam menjalankan usaha tersebut, Nomor Induk Berusaha (NIB) merupakan hal yang krusial untuk dimiliki pelaku UMKM blangkon agar pelaku usaha memiliki tanda pengenal, baik perseorangan maupun non perseorangan, sehingga pelaku usaha dapat mengajukan Izin Usaha dan Izin Komersial atau Operasional.
Namun masih banyak pengrajin blangkon yang tidak bersedia untuk dibuatkan NIB. Hal tersebut salah satunya dipengaruhi oleh adanya pajak yang mereka anggap memberatkan dalam pembayarannya.Â
"Kalau saya intinya tidak mau ribet, Â apalagi kalau dikenai pajak setelah pembuatan NIB tersebut, yang penting ini usahanya jalan dan minimal bisa balik modal" ujar Latief Nurhadi, salah satu pengrajin Blangkon di Desa Potrojayan, Kel. Serengan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro (Undip) akan membantu pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) para pengrajin Blangkon yang berada di desa Potrojayan, kec. Serengan, kel. Serengan, kab. Surakarta, Jawa Tengah. Proses pembuatan NIB tersebut dilakukan melalui Online Single Submission (OSS).
