Respon Perusahaan di Masa Krisis Akibat Pandemi

Dalam menjalankan suatu usaha, setiap perusahaan harus siap dengan berbagai kemungkinan risiko yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Kondisi ini menuntut para pembuat kebijakan untuk memikirkan berbagai alternatif pilihan yang tepat sebagai respon dalam menghadapi ancaman risiko tersebut. 

Di masa sekarang ini, berbagai perusahaan dalam skala global sedang menghadapi risiko krisis akibat pandemi. Pandemi telah memberi dampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pula aspek ekonomi. Kebijakan pemerintah yang mengimbau untuk bekerja dari rumah -WFH demi memutus rantai penyebaran virus corona telah mengancam kelangsungan hidup perusahaan pada berbagai sektor, terutama bagi  yang belum "bersentuhan" dengan teknologi.

Lalu, apa saja respon perusahaan di masa krisis akibat pandemi ini? Setidaknya ada empat alternatif bagi perusahaan dalam merespon kondisi seperti sekarang ini.

1. Melakukan Penghematan; Pandemi yang terjadi dalam jangka waktu yang tidak dapat diprediksi kapan berakhirnya membuat banyak perusahaan lebih memilih untuk melakukan penghematan dalam operasinya. Penghematan ini dapat dilakukan dengan mengurangi pengeluaran biaya, terutama untuk biaya-biaya yang masih bisa ditunda pemakaiannya. Penghematan dalam penggunaan aset juga merupakan salah satu cara untuk mengurangi pengeluaran, seperti penggunaan mesin-mesin dalam melakukan proses produksi. Selain itu, mengontrol jumlah produk yang diproduksi merupakan salah satu cara dalam melakukan penghematan. Bagaimanapun, ekonomi yang sedang tidak stabil tidak hanya berdampak pada pihak produsen saja, namun konsumen juga turut merasakan dalam segi penghasilan. Penghasilan konsumen yang sifatnya fluktuatif membuat mereka lebih selektif dalam membeli produk beserta kuantitasnya. Oleh karena itu pihak produsen dalam hal ini perusahaan harus mempertimbangkan jumlah produk yang diproduksi di masa krisis agar biaya yang dikeluarkan tetap efektif.
2. Mempertahankan Kegiatan Bisnis; Beberapa perusahaan lebih memilih untuk tetap mempertahankan kegiatan bisnisnya dalam merespon masa krisis. Respon ini biasanya dipilih oleh perusahaan yang telah beroperasi dengan memanfaatkan teknologi sebagai sarana dalam memasarkan produknya. Pemanfaatan teknologi untuk tetap terhubung dengan konsumen merupakan salah satu keunggulan perusahaan dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang belum menggunakannya. 
3. Melakukan Inovasi; Berinovasi merupakan salah satu respon perusahaan di masa krisis. Inovasi ini dapat dilakukan baik pada jenis produk maupun pada metode yang dilakukan untuk tetap terhubung dengan konsumen. Beberapa perusahaan melakukan inovasi dengan beralih dari sistem luring ke sistem daring agar tetap dapat memasarkan produknya. Berinovasi adalah salah satu cara agar usaha tetap berjalan meski tidak dalam kondisi normal.
4. Menutup Usaha; Respon terakhir yang merupakan alternatif bagi perusahaan dalam menghadapi masa krisis adalah dengan menutup usaha. Meskipun penutupan usaha biasanya mendapat stigma negatif, namun hal ini bisa menjadi salah satu langkah untuk memperbarui strategi perusahaan. Perusahaan yang akhirnya memilih respon ini biasanya perusahaan yang tingkat paparan langsung terhadap krisis tinggi. Selain itu, respon dengan menutup usaha biasanya dipilih ketika para pembuat kebijakan meyakini bahwa respon lain tidak bisa menjadi penopang untuk terus bertahan di masa krisis. Bagaimanapun, respon seperti ini tidak selamanya menjadi akhir dari usaha yang dijalankan.

Itulah empat respon perusahaan dalam menghadapi masa krisis. Respon perusahaan mungkin saja tidak terbatas pada keempat poin di atas, namun secara umum perusahaan cenderung memilih salah satu dari keempat alternatif tersebut. 

Memilih respon yang tepat dalam menghadapi masa krisis seperti halnya krisis akibat pandemi yang terjadi sekarang ini merupakan hal yang penting bagi perusahaan, yaitu dengan melakukan analisis terhadap kondisi perusahaan yang sebenarnya kemudian memilih respon dalam menghadapinya. 

Pilihan yang diambil oleh masing-masing perusahaan tentu saja merupakan pilihan yang telah dipertimbangkan secara matang oleh manajer untuk diterapkan sebagai kebijakan dalam perusahaan. Selain itu, pilihan yang diambil merupakan strategi masing-masing perusahaan dalam menjalankan usahanya.

(Referensi: Jurnal Strategic responses to crisis dari Wiley Online Library)