Mohon tunggu...
Alfina Rizky Annindhita
Alfina Rizky Annindhita Mohon Tunggu... Administrasi - Majulah Tanpa Harus Menyingkirkan Orang Lain

Mahasiswa Prodi Manajamen, Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kedelai Mengalami Kelangkaan, Harga Tahu Tempe Naik di Awal Tahun

9 Januari 2021   17:41 Diperbarui: 9 Januari 2021   17:43 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sumber daya alam merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan kita. Karena, tanpa adanya sumber daya alam kita mustahil dapat hidup di dunia ini. Singkat kata semua kegiatan di bumi tidak terlepas dari sumber daya alam. Di Indonesia ini terdapat berbagai sumber daya alam yang melimpah, namun kita nampaknya tidak memanfaatkan sumber daya alam itu dengan baik dan juga tidak menggunakannya dengan bijaksana. Mengingat begitu pentingnya sumber daya alam tersebut maka kita seharusnya melestarikan sumber daya alam tersebut untuk kelangsungan hidup kita di masa yang akan datang.

Sekarang ini pengambilan Sumber Daya Alam sudah sangat berlebihan, bahkan dapat di katakan mengeksploitasi. Sehingga, Sumber daya alam baik yang dapat di perbarui atau tidak akan mengalami kelangkaan. Hal ini akan menghawatirkan karena mengingat tidak semua Sumber Daya Alam dapat di perbarui dengan cepat. Jika sudah terjadi kelangkaan, tidak menutup kemungkinan cadangan SDA akan habis.

Kelangkaan adalah kondisi dimana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan kebutuhan kita. Dengan singkat, kelangkaan terjadi karena jumlah kebutuhan lebih banyak dari jumlah barang dan jasa yang tersedia. Kelangkaan bukan berarti sulit diperoleh/ditemukan. Kelangkaan juga dapat diartikan alat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan jumlah kebutuhan yang harus dipenuhi.

Kedelai merupakan komoditas strategis di Indonesia karena kedelai merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia setelah beras dan jagung. Pertumbuhan ekonomi di negara--negara berkembang yang membawa dampak kepada peningkatan kemakmuran akan terus berlanjut. Ini mengakibatkan makin bertambah cepatnya permintaan pangan serta perubahan bentuk dan kualitas pangan dari penghasil energi kepada produk--produk penghasil protein nabati maupun hewani seperti telur, susu, tempe, tahu dan daging.  Kebutuhan protein pada kedelai akan terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan pendapatan. Namun, penyedia sumber protein di Indonesia masih belum mencukupi.

Kelangkaan kedelai merupakan masalah yang sangat sering terjadi dan umum di negara Indonesia. Masalah ini adalah salah satu masalah yang sangat berdampak pada masyarakat. Kedelai adalah bahan pokok yang digunakan untuk membuat tahu dan tempe. Oleh karena itu, makanan yang memiliki bahan baku kedelai sangat diminati oleh masyarakat. Khususnya masyarakat menengah ke bawah. Karena harga tahu dan tempe yang ekonomis. Namun, pada kenyatannya sekarang harga bahan pokok tahu dan tempe sekarang naik dan hal ini membuat masyarakat resah.

Permasalahan utama kedelai dalam negeri antara lain adalah makin menurunnya produksi akibat meningkatnya impor dan melemahnya daya saing. Selain itu kedelai domestik juga memiliki kualitas dan daya saing produk yang rendah, sehingga kalah bersaing dengan produk impor. Rendahnya harga kedelai impor selain karna efisiensi usaha tani yang sudah cukup baik juga, adanya kebijakan perlindungan yang diterapkan terhadap petani produsen, maupun perlindungan melalui kredit/subsidi impor yang diterapkan oleh negara-negara pengekspor. Sedangkan kedelai nasional, selain belum efisien, perlindungan terhadap petani juga masih sangat kurang. Sementara itu permintaan kedelai dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan penduduk. Berdasarkan aspek mutu dan harga, kedelai dalam negeri juga kalah bersaing dengan kedelai impor.

Karena di Indonesia masih mengimpor kedelai dari luar negeri, dan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing menurun mengakibatkan Indonesia harus membayar mahal impor kedelai sehingga pemerintah mengurangi jumlah kedelai impor dari luar negeri. Harga kedelai impor dari Rp 7.000; per kilogram menjadi Rp 9.200; - Rp 9.500; per kilogram yang telah berdampak kepada produksi tahu dan tempe saat ini. Para pengrajin tahu tempe sempat melakukan penghentian produksi pada 1-3 Januari 2021. 

Penjual tahu tempe di pasar tradisional menaikkan harga tahu tempe sekitar Rp 2.000; atau sekitar 20 persen karena sempat terjadi kekosongan stok tahu dan tempe. Karena hal itu, saat ini pemerintah tengah berusaha untuk menonjolkan kedelai lokal di Jakarta. Selain itu, juga telah berkoordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian untuk menstabilkan harga pasar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun