Namun bila menillik kembali ke perspektif Qatar, yang mana negara ini merupakan Negara Arab yang mejunjung tinggi hakekat Islam. Harus ada pemahaman dan toleransi dari para pengunjung untuk menghormati budaya dan prinsip yang telah Qatar ikuti selama ratusan tahun. Dan juga Piala Dunia sendidri hanya berlangsung selama beberapa hari saja. Pihak Qatar juga tidak melarang adanya para kaum LGBT datang untuk melihat pertandingan, namun mereka diminta untuk datang secara damai dan mematuhi serta menghormati budaya dan agama mereka.
Oleh karena itulah, sebaiknya bagi kedua belah pihak untuk saling menghormati akan kepercayaan masing-masing dan kemudian kembali berfokus kepada kompetisi Piala Dunia yang saat ini sedang berlangsung. Dan juga mari kita berdoa bersama-sama agar tidak terjadi keributan yang lebih buruk pada kompetisi Piala Dunia 2022 Qatar ini sehingga bisa berjalan dengan lancar sampai acara selesai. Amiin
Profil Penulis
Â
Alfina Nur Lystiana, lahir di Kebumen, 14 Maret 2004. Mahasiswa Sarjana Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. IG: lystiana._ surat-menyurat: alfinalystiana@gmail.com