Alat permainan edukatif yang diciptakan oleh Elizabeth Peabody adalah boneka tangan. Dua boneka tangan yang diciptakan oleh Peabody berfungsi sebagai tokoh mediator yaitu tokoh P. Mooney dan Joey. Boneka tangan karya Peabody ini dilengkapi dengan alat-alat seperti papan magnet, gambar, piringan hitam yang berisi lagu, tema cerita, dan sebagainya.
Alat Permainan Edukatif (APE) yang diciptakan oleh Peabody ini memberikan suatu pengetahuan dasar yang terfokus pada aspek pengembangan anak, yakni perkembangan bahasa. Oleh karena itu, tema-tema yang dipilih hendaknya sesuai dengan pengetahuan dan budaya anak setempat.
Boneka tangan ini terus berkembang di Indonesia walaupun tokohnya tidak menggunakan P. Mooney dan Joey. Boneka tangan yang berkembang di Indonesia dimainkan dengan tangan dengan menggunakan panggung boneka, dimana panggung tersebut dilengkapi dengan layar yang dapat diganti sesuai dengan cerita yang akan diceritakan. APE boneka tangan ini tidak hanya bertujuan untuk memperoleh kesenangan saja, tetapi juga untuk melatih keterampilan berbahasa yang dimiliki anak seperti menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan sebagainya.
3. Konsep APE menurut Friedrich Wilhelm August Froebel
Froebel memandang bahwa anak memiliki sifat baik dan buruk yang muncul pada dirinya, hal tersebut dikarenakan pendidikan yang salah. Mengapa? Karena pada masa tahun pertama merupakan masa yang paling berharga untuk anak usia dini dalam membentuk jati dirinya. Oleh karena itu, pendidikan yang diberikan pada anak usia dini hendaknya dirancang dengan baik untuk kesuksesan anak di masa yang akan datang.
Untuk membimbing anak dalam mencari jati dirinya, Froebel memiliki tujuan pendidikan yang khusus terhadap anak usia dini. Aktivitas bermain yang diciptakan oleh Froebel ini mencakup beberapa kegiatan bermain, seperti gift atau hadiah, gerak badan dengan bertepuk tangan sambil bernyanyi, dan lain sebagainnya.
Alat Permainan Edukatif yang diciptakan oleh Froebel ini biasa disebut dengan Balok Blockdoss, dimana Balok Blockdoss ini ini berupa balok yang berukuran seperti kotak besar, dan balok kecil. Balok Blockdoss ini berkembang di Indonesia, dan biasanya dikenal dengan istilah kotak kubus dalam pendidikan AUD/TK. Adapun fungsi dari Balok Blocdoss atau Kotak Kubus ini adalah untuk melatih motorik halus dan meningkatkan daya nalar yang dimiliki anak.
4. Konsep APE menurut George Cruissenaire
Balok Cruissenaire, merupakan alat permainan edukatif yang diciptakan oleh George Cruissenaira. Latar belakang diciptakannya Balok Cruissenaire ini adalah sulitnya pemahaman matematika pada anak. Balok Cruissenaire ini sudah berkmbang di Indonesia, bahkan banyak dikembangkan di lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini baik di PAUD maupun di TK.