Mohon tunggu...
Andin Alfigenk AnsyarullahNaim
Andin Alfigenk AnsyarullahNaim Mohon Tunggu... Administrasi - biasa saja

orang biasa saja, biasa saja,,,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Hulu Sungai Tanah Banjar, Melayu Pedalaman yang Memengaruhi Nusantara

25 November 2018   22:31 Diperbarui: 30 November 2018   21:46 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerajaan Majapahit pun diceritakan pernah kalah ketika menyerang Hulu Sungai, baru pada serangan kedua Majapahit baru bisa menguasai wilayah ini dengan diplomasi Perkawinan Politik antara Pangeran Majapahit dan Putri Penguasa setempat yang berhasil membangun Kerajaan Dipa sebagai cikal bakal kerajaan banjar. Hulu sungai akhirnya menjadi ibukota pulau Kalimantan yang mewarisi wilayah kekuasaan Majapahit di Kalimantan.

Mungkin tidak ada wilayah diseluruh Kalimantan yang seunik wilayah hulu sungai ini, wilayah pedalaman dengan penduduk paling padat dan kebudayaan yang mumpuni sejak jaman dahulu pula,  wilayah yang telah didiami selama ribuan tahun bahkan sebelum masehi.

Saya pun menganggap wilayah hulu sungai sebagai wilayah Melayu paling pedalaman dan pinggiran (meminjam istilah dari andrea hirata dalam novelnya Laskar Pelangi). Paling pedalaman karena jauh dari pinggir pantai sebagai jalur utama perdagangan dan komunikasi serta politik saat itu dan pinggiran karena jauh dari pusat melayu di kepulauan riau sana.

 

Hachelijke Reys-Togt van J. J. de Roy, na Borneo en Atchin
Hachelijke Reys-Togt van J. J. de Roy, na Borneo en Atchin
Peta diatas saya ambil dari buku berjudul Hachelijke Reys-Togt van J. J. de Roy, na Borneo en Atchin Cetakan kedua tahun 1706, berdasar catatan perjalanan tahun 1691-an memberikan gambaran bahwa hulu sungai merupakan wilayah paling pedalaman dan dianggap sebagai pusatnya pulau Kalimantan dipedalaman, tidak ada wilayah lain ditengah-tengah pulau Kalimantan yang diketahui dan dicatat oleh orang barat sebagai wilayah berperadapan dan berpenduduk serta berpengaruh selain Hulu Sungai.

Meskipun peta ini tidak presisi mengenai letak pasti wilayah yang disebutkannya, namun Peta ini merupakan peta tertua yang bisa saya dapatkan dan sepertinya mengilhami pembuatan peta-peta berikut selama seratus tahun kemudian yang  banyak peta-peta lama yang menggambarkan pulau Kalimantan dapat kita teliti dan lihat diberbagai situ di internet.

Coba bandingkan dengan peta dibawah dari tahun 1801 yang masih menempatkan hulu sungai sebagai satu-satunya wilayah pedalaman Kalimantan.

Peta  https://iiif.lib.harvard.edu
Peta  https://iiif.lib.harvard.edu
Tahun 1600an Titik Pusat kekuasaan Hulu Sungai disebut ada di Negara, dimana saudara Sultan biasanya mempunyai keraton istana disana, apabila sultan berganti maka pemimpin daerah Negara pun juga berganti, tapi ada daerah pedalaman dijaman itu yang tidak tersentuh yang disebut daerah Alai (Barabai) yang dipimpin seorang Tumenggung bergelar Tumenggung Gusti yang Istananya ada di kampung Banua Asam, Kampung ini sampai saat ini masih ada di dekat palajau kecamatan pandawan Barabai.

Nama nama seperti Jatoh, Palajau, Benawa Tengah, Kaminting dan Negara, serta Sungai Banar dekat amuntai juga disebutkan didalam peta dan merupakan nama-nama di wilayah Hulu sungai yang sampai saat ini masih dapat kita temui.

Dengan penduduk paling padat, Hulu Sungai selalu menjadi penjaga bagi kesultanan Banjar, Hulu sungai menjadi kekuatan utama bagi kesultanan Banjar, baik sebagai pemasok Pasukan untuk peperangan maupun kekuatan ekonomi dengan perkebunan lada dan hasil hutan serta industri besinya.

Hulu Sungai tidak hanya sebagai asal usul dari kesultanan Banjar bahkan menjadi bagian dari perjalanan sejarah kesultanan Banjar, meskipun Belanda dan Inggris berani menyerang dan membumihanguskan Banjarmasin tapi mereka tidak pernah memasuki wilayah Hulu Sungai. Dan dalam lika-liku politik internal Kesultanan Banjar pun entah apa yang terjadi wilayah-wilayah pedalaman Hulu Sungai tetap stabil tak tersentuh ditangan kekuasaan para Tumenggung.

Ketika perang banjar terjadi, para Penduduk Hulu Hungai lah yang memulai peperangan melawan Belanda, hingga bertahun-tahun berikutnya Belanda disibukkan mengatasi kerusuhan di Hulu Sungai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun