Siapa yang tak kenal deretan nama-nama  Lee Min Ho, Kim Hyun Joong, Kim Bum, dan Kim Joon. Generasi milenial nama-nama itu sudah di luar kepala. My Love from the Star, Dream High, Moon Embracing the Sun, It's Okay Not To Be Okay cerita itulah yang menghiasi layar kaca mereka. Sehari-hari pembicaraan mereka tentang itu -itu juga. Mereka, generasi milenial tidak tahu apa itu hikayat. Cerita Hang Tuah, Bayan Budiman, dll. Ironis sekali.Â
Ini fakta yang terjadi. Generasi milenial justru mengidolakan artis-artis Korea, dari pada sastrawan bangsa sendiri. Mereka tak mengenal Pramoedya Ananta Toer, Amir Hamzah, Taufik Ismal. Mereka juga asing dengan cerita Naga Bonar, Siti Nurbaya, Salah Asuhan karya Abdul Muis. Bangsa kita punya sastrawan dan karyanya yang luar biasa. Namun mereka tak mengetahuinya.Â
Bagaimana cara mengenalkan karya dan sastrawan Indonesia ke mereka? Negeri yang terdiri dari berbagai pulau dan budaya, tentu punya kekayaan yang beragam pula. Termasuk cerita hikayat. Di sekolah diajarkan tentang salah satu karya sastra legendaris ini. Pertanyaannya, akankah mereka tertarik dengan hikayat seperti tertariknya dengan drama korea? Ini adalah sebuah tantangan besar bagi guru. Bagaimana murid-murid milenial mengenal dan menyukai sastra lama ini. Dengan menciptakan pembelajaran yang unik dan menarik agar mereka menyukai materi ini. Adakah yang memberikan ide?