Setiap hari kita disibukkan oleh aktivitas yang padat. Rasanya 24 jam kurang, sampai ibadah harus dilakukan di sisa-sisa waktu yang kita punya. Padahal jika kita selalu mendahulukan ibadah di awal waktu, kita akan mendapatkan keberkahan hidup.
Hidup jadi terasa cape. Fisiknya bekerja terus-menerus hingga jam lembur diterabas, tapi merasa tidak menghasilkan apa-apa. Apakah ada yang pernah merasa seperti ini? Coba berhenti sejenak, renungkan apakah dalam kesibukan kita selalu melibatkan Allah?
Bulan Ramadan jadi momen "waktu berhenti sejenak". Bulan ini lah kesempatan baik untuk merenung menjadi lebih baik lagi. Merefleksikan diri apa ajaa yang sudah diperbuat dan yang bisa diperbaiki.Â
Ramadan dan Self-Growth, merupakan bentuk pengembangan diri ke arah yang lebih baik lagi. Menjadi pribadi yang mencoba membentuk kebiasaan, pola pikir dan hubungan dengan orang lain.
Self-Growth yang bisa dilakukan selama Ramadan
Self-Growth adalah pengembangan diri. Artinya kita menjadi versi yang lebih baik dibanding dari kemarin. Self-Growth bukan hanya ada di lingkup kerja, tapi juga hal yang bersifat spiritual,.hubungannya dengan bulan Ramadan.
Ramadan menjadi kesempatan kita untuk merefleksikan dan kembali melihat rekaman perjalanan hidup.Â
1. Ramadan Sebagai Bentuk Pengendalian Diri
Ramadan mengajarkan kita untuk bersikap sabar. Sebar menantikan adzan magrib, menahan lapar dan haus sepanjang hari. Selain itu, mengelola emosi agar tidak meledak-ledak.Â
Ramadan membuat kita lebih tenang dan sadar akan makna hidup. Lebih bersyukur terhadap nikmat yang telah Allah berikan. Bisa menikmati Ramadan bersama dengan keluarga dan menjadi versi terbaik dari diri.Â
Menulis jurnal adalah cara untuk mengenali iie sendiri dan melihat sebutan buruk yang telah dilakukan. Menuliskan apa yang sudah dilakukan selama ini.Â