Mohon tunggu...
Alfi Ashlihah
Alfi Ashlihah Mohon Tunggu... -

Uin Maliki Malang Angkatan 2013

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Perkembangan Kognitif di Masa Kanak-Kanak 3 Tahun Pertama Pada Tahap Praoperasional Piaget

24 Maret 2015   23:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:05 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak prasekolah memiliki sifat kreatif, variatif, bebas, dan berfantasi dari dunia kognitifnya, imajinasinya pun terus bekerja sepanjang waktu. Adapun teori Piaget disini merupakan salah satu dari tiga titik focus dari perkembangan kognitif. Adapun tahap pertama perkembangan sebagaimana yang dikemukakan oleh piaget-tahap sensorimotorik, yaitu tahap dimana seorang bayi mengembangkan kemampuan mengorganisasi dan mengoordinasikan berbagai sensasi dan persepsi dengan gerakan dan tindakan fisik.

Tahap praoperasional berlangsung dari usia 2-7 tahun, dalam tahap ini anak-anak mulai merepresentasikan dunia dengan menggunakan kata-kata, bayangan, dan gambar. Tahap ini seolah-olah periode menunggu yang tidak penting, akan tetapi hal itu tidak benar. Tahap ini dibagi dalam dua subtahap : subtahap fungsi simbolik dan subtahap pemikiran intuitif. Berikut 2 tabel subtahap di bawah ini :

Subtahap Fungsi Simbolik (Symbolic Function)

Subtahap Berpikir Intuitif (Intuitif Tought subtages)

Terjadi antara tahun 2-4 tahun

Terjadi antara tahun 4-7 tahun

Pada subtahap ini anak-anak mengembangkan kemampuan untuk membayangkan secara mental suatu objek yang tidak ada. Kemampuan untuk berfikir secara simbolis semacam itu disebut “fungsi simbolik” dan kemampuan itu mengambangkan secara cepat dunia mental anak. Anak-anak kecil menggunakan disain coret-coret untuk menggambar manusia, rumah, mobil, awan, dan lain-lain.

Adapun bentuk keterbatasan yang ada dalam pemikiran anak anak kecil pada tahap ini adalah :

·Egosentrisme : ketidak mampuan membbedakan antara perspektifnya sendiri dan perspektif orang lain.

·Animisme : keterbatasan lain dari pemikiran praoperasional, adalah keyakinan bahwa benda-benda mati memiliki kualitas yang seolah-olah hidup dan mampu beraksi.

Pada subtahap ini anak-anak mulai menggunakan penalaran primitive dan ingin tahu jawaban atas semua bentuk pertayaan. Piaget menyebut periode waktu ini sebagai “intuitif” karena anak-anak usia muda tampaknya begitu yakin tentang pengetahuan dan pemahaman mereka, tetapi belum begitu sadar bagaimana mereka tahu apa yang mereka ketahui itu. Maksudnya mereka mengetahui sesuatu tetapi mengetahuinya tanpa menggunakan pemikiran rasional. suatu contoh kemampuan penalaran anak-anak kecil ialah kesulitan menaruh benda-benda ke dalam kategori- kategori yang tepat. Misalnya ketika dihadapkan pada sekumpulan objek acak yang dapat dikelompokkan bersama atas dasar dua atau lebih sifat, anak-anak praoperasional jarang dapat menggunakan sifat ini secara konsisten untuk menyortir objek kedalam kelompok-kelompok yang tepat.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun