Mohon tunggu...
Alfiansyah_senja
Alfiansyah_senja Mohon Tunggu... Buruh - Penulis artikel, foto, dan traveling

Lahir dan besar di kota Balikpapan. "Setiap Malam adalah Sepi" adalah novel perdana yang berhasil dicetak lewat proyek indiependent. Novel ini bercerita tentang kehidupan urban seorang pekerja yang bekerja di malam hari di Kota Balikpapan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Budi, Bujang Baik Pekerja Keras (Obituari Sahabat Saya, Budi Setiawan)

3 Desember 2019   13:11 Diperbarui: 3 Desember 2019   13:28 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budi, Bujang Baik Pekerja Keras

(Obituari sahabat saya, Budi Setiawan)

Kalau tidak salah tanggal 16 Oktober 2019 di Angkringan Laperpool KNPI. Ia selalu sibuk memencet-mencet hape. Setelah dapat penumpang, ia bergegas mau meluncur. Ia sempat tak ingin mengambil penumpang. Tapi kami (saya, Rasidi, Halim,  Hermas, Irnawati, dan Saidi) melarangnya. Kami bilang itu rezekinya. Takut ia tak kembali setelah mengantar penumpang, ia pun menitipkan telepon pintar dan membuka dompet. Mau menitipkan uang Rp. 50.000 sebagai pembayaran ngopi-ngopi kami. Kami serempak menolak. Sempat memaksa agar uangnya diterima, tapi kami mengusirnya agar segera pergi, menjemput penumpangnya itu.

Sekitar 15 menit lebih ia kembali. Wajahnya tidak seperti biasa,  seperti ada beban, auranya berbeda, dan ada sesuatu yang saya sendiri tidak bisa menjelaskannya apa. Tapi kami tidak mempertanyakan hal itu, dan seperti biasa, saya selalu mengolok "bondeng-bondeng" (bondeng-bondeng dari kata bondeng, bahasa Bugis-Makassar, artinya perempuan berbadan agak gemuk, padat dan berisi).

"Itulah hari terakhir kita ngumpul dengannya. Ingat betul aku bagaimana dianya mau ambil penumpang, tinggalkan hape dan titip uang 50 ribu. Walau bagaimana ia sempatkan waktu untuk berkumpul," kenang Hermas.

29 November 2019, sekitar pukul 03.00 ia mengalami kecelakaan tunggal di Jl. Mulawarman, Manggar. Dari beberapa rekan yang bercerita, ia menabrak excavator
yang sedang mengerjakan proyek gorong-gorong.
Sebagai pertolongan pertama, ia dibawa ke Puskesmas Manggar dan dirujuk ke Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo. Di rumah sakit, sekitar pukul 11.30, seorang bujang baik itu menghembuskan nafas terakhir.

LELAKI PEKERJA

Namanya Budi Setiawan. Lahir dan besar di Balikpapan. Beralamat di Jl. Banjar, Manggar Baru. Budi adalah sahabat baik saya. Saya mengenalnya ketika waktu sekolah di SMKN 5 Pelayaran Balikpapan, tahun 2008/2009.

Kami, para sahabatnya, anak-anak IPK (Instalasi Permesinan Kapal) 1 angkatan 2011 sangat tak percaya bahwa Budi lebih dulu meninggalkan kami. Kami kira, kami semua akan mati ketika sudah menjadi tua, minimal sudah punya anak, atau Alhamdulillah jika diberi umur panjang bisa melihat cucu.

Namun garis Tuhan berkata lain. Semua yang bernyawa pasti akan mati, dan tidak ada yang bisa menebak umur manusia. Ketika hidup, kontrak di dunia sudah dibuat dan semua tinggal tunggu giliran, siapa yang nantinya akan menyusul.

Saya sangat akrab dengannya ketika memasuki kelas II SMK dan selama bersekolah, kami selalu satu kelas. Saya sama-sama praktik kerja lapangan (PKL) dengannya. Ada 3 bulan saya PKL di sebuah perusahaan swasta. Saya sempat jengkel karena Budi kelewat rajin. Pertama, ia datang lebih awal dibanding karyawan lainnya dan pulang pun agak lama. Kedua, kadang karyawan menyuruh hal-hal lain, yang mesti tidak dikerjakan oleh seorang anak PKL. Ketiga, ia benar-benar diperalat oleh salah satu karyawan---karyawan itu bersikap baik tapi ada maunya---agar tenaga Budi bisa dipakai sesukanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun