Mohon tunggu...
Alfiansyah Syah
Alfiansyah Syah Mohon Tunggu... Warga Negara Indonesia -

Penikmat Senja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Babi: Kalau Perikemanusiaan adalah Hal yang Tak Sia-sia

18 Desember 2017   01:49 Diperbarui: 18 Desember 2017   02:15 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Babi : Kalau Perikemanusiaan Adalah Hal yang Tak Sia-Sia

*Mengenal Marco Pagot, Si Manusia BabiBijaksana(Bagian Ketiga)


Walau Marco Pagot  dikutuk menjadi babi, hatinya tak seburuk dengan wajahnya. Wajah bleh buruk rupa, tapi soal kebaikan hati jangan ditanya. Sebenarnya, Marco Pagot adalah seorang sosialis yang  memilih jalan individualis. Tak ingin mengganggu dan diganggu, tapi menggangu orang yang melakukan kejahatan. Hidup menyendiri di pulau, menikmati segelas anggur, membaca majalah, mendengarkan musik Italia, sambil bermalas-malasan.

Tapi ia tak menampik kemungkinan bahwa ia butuh uang untuk keperluan ini-itu. Dengan bakatnya menjadi pilot amphibi, ia menjadi pemburu "bajak laut udara". Serta, Babi harus tetap eksis di dunia 'persilatan' pesawat amphibi.

Masih ketika Babi berpetualang bersama Fio.    

Ketika Babi membeli bahan bakar dilanggannya, Fio protes dan mempertanyakan kenapa harga bahan bakar mencapai tiga kali lipat di banding dengan kotanya, di Milan, Italia. Babi tak banyak protes dan mengatakan agar Fio membayar tagihan bahan bakar. Ada yang mesti diketahui oleh gadis muda yang baru saja berpetualang.

"Tempat ini indah (dunia), tapi tidak mudah untuk memperoleh uang," kata Babi.

Karena Babi selalu menggagalkan niat buruk "baja laut udara", penjahat---yang katanya Babi tak pernah mandi---ini beraliansi menangkap dan menghancurkan pesawat Babi. Aliansi ini berhasil menyergap Babi di pulaunya.  

Pemimpin penjahat turun tangan dan langsung angkat bicara akan membawa Babi sekaligus menghancurkan pesawat miliknya. Mendengar pesawat Babi akan dihancuri, Fio marah besar  dan langsung menghadap pimpinan aliansi.  

Penjahat ini mesti diberikan pengertian. Fio mengutip kata-kata kakeknya.

"Tak ada yang lebih baik dari mereka (pilot pesawat amphibi). Hati mereka dicuci bersih oleh lautan dan langit. Dan mereka lebih berani dibanding pelaut. Dan lebih terhormat daripada pilot biasa. Bagi mereka, hal yang terpenting adalah bukan uang atau wanita, tapi kehormatan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun