Mohon tunggu...
Loganue Saputra Jr
Loganue Saputra Jr Mohon Tunggu... pegawai negeri -

"Seri Langit Terbelah Dua merupakan efik cerita awal kehidupan manusia di dunia, berawal dari pengusiran dari Surga hingga kepada perang besar yang membawa dunia menuju kiamat"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nilai IQ Tinggi Belum Tentu Bisa Disebut Cerdas

31 Oktober 2011   12:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:14 5297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kecerdasan dan IQ

Kecerdasan seseorang sering kali di ukur dengan tinggi atau rendahnya IQ seseorang. Mengapa demikian, kebanyakan alasan menyatakan bahwa pengukuran kecerdasan hanya sering di definisikan dalam cakupupan kepitaran akademik saja.

Sebenarnya kecerdasan terbagi atas banyak hal yang tidak terbatas, oleh sebab itu ada pernyataan bahwa semua manusia adalah pintar, semua manusia adalah cerdas, semua manusia adalah jenius.

Ada banyak jenis kecerdasan yang dimiliki manusia, contohnya kecerdasan akademik yang tolak ukurnya berupa jumlah serangkaian angka dari banyak jenis bidang ilmu, kecerdasan yang lainnya juga ada banyak lagi seperti kecerdasan dalam pendengaran seperti yang dimiliki oleh seorang musisi, seorang musisi bisa membaca nada hanya dengan mendengarkan suara dari nada itu, dengan cepat otak mereka bekerja dan menterjemahkan warna suara dalam bentuk nada yang indah.

Kecerdasan yang lainnya contohnya kecerdasan dalam penglihatan, hal ini seperti yang dimiliki oleh seorang pelukis, hanya dengan melihat sekilas sebuah pemandangan seorang pelukis bisa melukiskannya dengan tepat dan detil yang hampir 100% sempurna. Dan ada banyak lagi contoh kecerdasan yang dimiliki oleh manusia.

Dari sekian banyak kecerdasan, saya akan mencoba memaparkan tentang kecerdasan sosial, apa itu kecerdasan sosial?. Kecerdasan sosial adalah kecerdasan yang bisa diartikan sebagai kecerdasan seseorang dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Kecerdasan yang satu ini memang sering tidak diperhatikan karena tidak memiliki tolak ukur yang pasti.

Seseorang yang dikatakan memiliki IQ tinggi dari hasil tes IQ ternyata tidak semuanya bisa memiliki kecerdasan sosial. Contohnya, ada seorang anak yang memiliki IQ tinggi akan tetapi tidak berhasil dalam menjalin hubungan dengan orang-orang yang ada di sekitarnya, dari hal ini apakah anak yang memiliki IQ tinggi bisa di katakan cerdas dalam melakukan hubungan sosial, dan dengan kata lain anak itu tidak bisa di katakan cerdas dalam bersosial.

Malah ada kasus, seorang anak yang tidak memiliki nilai IQ tinggi, berhasil dalam menjalin hubungan sosial, dia dengan cerdasnya bisa memahami pola pikir orang lain sehingga banyak orang yang ingin bergaul dengannya dan anak seperti ini bisa dikatakan memiliki kecerdasan sosial.

Lepas dari pokok pembahasan kecerdasan sosial, saya akan memberikan sebuah contoh lain yang menurut saya sangat menarik dalam sebuah kesimpulan bahwa semua manusia itu adalah cerdas.

Contoh seorang anak disuruh memilih gambar yang mana diantara empat gambar yang ada, mana gambar yang tidak saling berhubungan, empat gambar itu adalah : Sepatu bola, Sarug tangan, Bola dan Helem balap. Seharusnya anak itu memilih Helem karena diatara empat gambar itu hanya Helem yang tidak ada hubungannya dengan sepak bola sedangkan tiga benda lainnya adalah perlengkapan dalam sepak bola. Akan tetapi anak tadi tidak memilih Helem, dia malah memilih Sarung tangan.

Dari kasus itu apakah anak itu bisa dikatakan tidak cerdas?. Secara teori hal itu bisa saja di katakan tidak cerdas, akan tetapi jika ditelusuri mengapa anak tadi memilih Sarung tangan maka akan ada hasil yang sangat mengejutkan. Karena saat ditanya pada anak tadi mengapa dia memilih Sarung tangan, ternyata alasannya adalah karena diantara empat benda tadi hanya sarung tangan yang memiliki warna Putih, tiga benda lainnya berwarna Biru. Bukankah ini adalah sebuah pemikiran yang sangat jenius bukan?. Menilai sesuatu dari sudut pandang yang berbeda yang terkadang tidak terpikirkan oleh orang-orang.

Otak dan pola pikir

Otak diciptakan untuk belajar dan menganalisa, untuk berpikir sehingga semua hal yang dilakukan oleh manusia berpusat pada otak, menciptakan pola pikir manusia tentang banyak hal yang sifatnya selalu berkembang.

Kebanyakan orang menggunakan otak mereka dengan cara yang salah, melakukan sesuatu dengan cara yang bertolak belakang dengan kerja otak. Contohnya saja belajar di sekolah, di sekolah otak di paksa menerima banyak pelajaran, hapalan, dan berbagai tugas yang sebenarnya tidak ingin orang-orang lakukan. Belajar di sekolah rasa bosan akan cepat muncul karena pola belajar yang diterapkan di sekolah sifatnya monoton.

Pembelajaran di sekolah sering kali hanya dalam bentuk mencatat, menghadapi banyak tulisan yang sulit diingat (karena otak menolak apa yang sedang dipelajari). Sebenarnya otak memerlukan sesuatu yang menyegarkan, sesuatu yang lebih berwarna sehingga otak tidak mudah lelah. Contohnya saja seorang anak lebih memilih menghabiskan waktunya untuk bermain video game daripada belajar dan mengerjakan PR mereka. Hal ini disebabkan karena video game lebih penuh dengan warna yang menyegarkan dan merangsang otak untuk terus berpikir, sedangkan belajar dan megerjakan PR, anak-anak lebih dihadapkan pada sekumpulan angka dan hurup yang berwarna hitam putih. Jadi warna juga berperan penting dalam merangsang otak sehingga pola pikir seseorang bisa bekerja dalam lingkup positif.

Ingatan manusia terprogram dalam sebuah batasan, jadi ingatan manusia itu memiliki batasan akhir, di mana ketika seorang siswa disuruh menghapal maka tidak mungkin semua yang harus dihapalnya bisa diingatnya dengan tepat. Lalu bagaimana cara agar seseorang bisa mudah dalam mengingat?.

Kunci dalam mengingat adalah layaknya bermain video game, seorang anak akan sangat cepat mengingat sebuah permaianan video game karena permainan video game itu sarat dengan berbagai gambar dan warna. Gambar adalah sebuah media yang bisa menyimpan banyak informasi, jutaan informasi bisa terekam dalam sebuah gambar, oleh sebab itu bahasa gambar lebih mudah dipahami. Contohnya jika seseorang meminta anda membayangkan sebuah Apple maka apa yang bisa anda bayangkan dengan kata itu. Apakah buah berwarna hijau atau merah yang manis atau malah sebuah telpon genggam atau komputer yang bermerek Apple, atau bisa juga hal lain yang berkaitan dengan benda itu. Dari satu kata saja anda sudah mendapatkan banyak informasi yang tanpa anda sadari ada banyak hal yang anda ketahui tetnang hal itu.

Layaknya pembelajaran pada saat TK dulu, anak-anak diajarkan dalam berbagai hal yang menyenangkan, seperti gambar, lagu dan banyak lagi hal lain yang penuh dengan kreatifitas. Hal-hal macam itu semuanya adalah hal yang bisa diterima oleh otak karena sifatnya menyenangkan.

Sekian dulu tulisan singkat dari saya, semoga apa yang saya paparkan di atas bisa bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca.

Salam Cerdas!.

Muara Pahu (KalTim). 31 Oktober 2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun