Imaji, kisah tersurat yang terpatri abadi
Perihal afeksi pula nestapa meracuni
Selaiknya sebuah sesal kian pegari
Sisi lain tiada meremang jauh berlari
Dialog dini hari, tepat pukul dua pagi
Perihal dua doa dari dua pribadi
Menyelipkan asma sebuah diri
Pengharapan akan dikara pula ambisi
Menanti, bersua dari jeda selebar pergi
Meretas gulana yang runyam terobati
Pandang yang panjang menjadi kini
Berpulang pada definisi filantropi
Ia, tempat terbaik untuk kembali
Kenangan menghinggapi hati ini
Berupa lakon dikemudian hari
Sampai nanti kan bertemu lagi
---
Pulosari, 24 Rabiul Akhir 1440 H.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!