Permintaan kebutuhan pangan pokok yang tak setinggi sebelum pandemi membuat permintaan yang menurun dan tak mengakibatkan penurunan yang signifikan. Kondisi ini pun berimbas pada menurunnya penjualan di kalangan pedagang.
Permintaan beras mengalami penurunan yang signifikan cukup berimbas pada petan dan pemilik penggilingan padi.
Banyak sekali keluhan para petani hingga pemilik penggilingan padi disaat pandemi ini, dimana permintaan dan harga beras turun yang mengakibatkan  para pemilik penggilingan tidak berani menggiling padi dengn sekala besar agar tidak terjadi penimbunan di gudang yang mengakibatkan turunnya kualitas beras yang digiling.
Banyak sekali faktor yang mengakibatkan penjualan beras menurun, diantaranya pemerintah memberikan sumbangan beras kepada masyarakat, hal tersebut mengakibatkan masyarakat memilih mengkonsumsi beras dari pemerintah
Salah satu pemilik penggilingnan padi didaerah lamongan cukup sedih, dikarenakan banyak sekali beras yang menumpuk di gudang dikarenakan sepi peminat, yang akhirnya gulung tikar dan mengubah lahan untuk penjemuran padi menjadi kolam lele
"Pendapatan menurun, biasanya sehari bisanya dapat Rp,- 400.000 hingga Rp,-300.000 dan sekarang Rp,-100.000 Â saja sulit"kata Syaifuddin selaku pemilik penggilingan beras
Sebelum pandemi biasanya bisa menjual beras sekitar 3 truk beras dalam seminggu dan sekarang hanya 1 truk beras dalam seminggu