Mohon tunggu...
Alfianazahra
Alfianazahra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Paham Mutazilah sebagai Tarekat Pembeda

26 September 2018   05:42 Diperbarui: 26 September 2018   06:01 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam hal ini perselisihan perbedaan pendapat dalam satu pokok permasalahan yang dapat memicu adanya sebab musabab terjadinya sebuah aliran-aliran ,salah satunya yakni aliran mu'tazilah atau firqoh mut'azilah.

          Kata mu'tazilah berasal dari kata I'tazala artinya memisahkan diri/menyisihkan diri. Awal mula dari kelahirannya bermula yakni karena adanya perbedaan pendapat antara murid  dengan gurunya, yakni Imam Hasan Al-Basri mengadakan majelis pengajaran di masjid Baghdad, yang menerangkan tentang orang islam yang beriman kepada Allah dan dia berbuat dosa besar ,lalu meninggal sebelum bertobat, menurut Imam Hasan al-Basri maka dia tetap dikatakan muslim yang durhaka (ma'syihat) kelak dia akan dimasukkan kedalam neraka sementara untuk menerima hukuman atas perbuatan dosanya sampai batas tertentu dan dimasukkan kedalam surga.("Prof..SahilunA.Nasir,2012:163'')                      Akan tetapi ada salah satu muridnya yakni Washil bin Atho'(w.131 H) yang menyatakan perbedaan pendirian dan berpendapat bahwa orang yang melakukan dosa besar disebut fasik yakni tidaklah mukmin tidak pula kafir, yang menjadikan fasik antara dua tempat yakni kafir dan iman.Lalu dia keluar dari majelis tersebut dan mengadakan majelis sendiri dan majelisnya dinamakan kaum Mu'tazilah sebab memisahkan diri dari majelis jamaah gurunya.Sewaktu timbulnya gerakan Mu'tazilah kekuasaan dipegang oleh khalifah Hisyam bin Abdul Malik (101-125) Bani Umayah. Firqoh Mu'tazilah mempunyai dua pusat pergerakan yakni di Basrah yang dipimpin oleh Washil bin Atho' dan di Baghdad dipimpin oleh Basyar bin Al-Mu'tamar.Ajaran-ajaran Mu'tazilah mendapat dukungan dan penganut dari Bani Umayah,Bani Abbasiyah dan ulama-ulama yang terkenal seperti Utsman al-Jahiz.`                    

            Sejak dahulu agama islam memang sudah tersebar luas,banyak bangsa-bangsa yang sudah memeluk islam.Tetapi tidak semua pemeluk islam itu ikhlas semata-mata terkadang sebenarnya mereka itulah musuh islam dalam selimut.Diantaranya terdapat musuh-musuh islam yakni golongan Syiah ekstrem(Ashabul Qulat) yang mempunyai ajaran menyimpang dari ajaran islam.Situasi inilah yang mengakibatkan muncullah firqoh Mu'tazilah yang mempunyai sistem berfikir yang lebih menonjolkan akal pikiran karena itulah mereka dinamakan Rasionalisme Islam.Orang-orang Mu'tazilah giat mempelajari ilmu filsafat Yunani dalam mempertahankan pendapat-pendapatnya,terutama filsafat Aristoteles dan Plato.Ilmu logika sangatlah menarik menurut Mu'tazilah karena  lebih mengutamakan akal fikiran dan sesudah itu  Al-Qur'an dan Hadis.Pemikiran Mu'tazilah ini ditolak oleh faham Sunni.                                                                                                                         

Ada  lima ajaran dalam Mu'tazilah yang disepakati yakni:                                                                                                                                                        Seperti tauhid, keadilan, janji dan ancaman, tempat diantara dua tempat, dan amal ma'ruf nahi mungkar.                                                Prinsip - prinsip Mu'tazilah ini lebih banyak berhubungan dengan taklif yang lebih mengarah kepada fiqih daripada tauhid.Di dalam Al-Qur'an banyak yang menerangkan tentang masalah amar makruf nahi munkar contohnya seperti di (Q.S.Ali Imran:104 dan Q.S.Luqman:17) prinsip ini harus dijalankan oleh setiap orang islam untuk memenuhi tugasnya dan menyiarkan ajaran agama.Adapun ciri-ciri dari orang Mu'tazilah ini sendiri ialah suka berdebat,terutama dihadapan umum.Mereka yakin dengan kekuatan akal pikiran pendapatnya,karena itulah mereka suka berdebat dengan siapa saja yang berbeda pendapat dengan pendiriannya .                                                                 

Perkembangan Mu'tazilah sekitar dua abad lamanya ajaran mu'tazilah berpengaruh  didukung dan diikuti oleh penguasa pada waktu itu.                                                                  

Kaum Mu'tazilah sendiri itu berpendapat bahwa Allah Swt itu tidak mempunyai sifat,sebab apabila dzat Allah  itu qadim dan sifat Allah Swt itu juga qadim ,maka akan menimbulkan beberapa qadim(ta'addud al-qudama) hal ini mustahil bagi mereka. Allah Swt adalah dzat dan ta'alluq-Nya sehingga terciptalah alam semesta apabila sifat itu dianggap ada hal itu hanyalah amrun I'tibary.Menurut Mu'tazilah hal inilah yang men-tanzihkan Allah.Dalam pandangan Mu'tazilah manusia itu berwenang melakukan segala perbuatannya atas kehendaknya sendiri dan tidak ada paksaan.

Kaum mu'tazilah ini terlalu berlebihan dalam menghormati dan mengagungkan akal, terkadang akal tidak selalu benar terkadang juga sering keliru atau salah, penghormatan terhadap akal menyebabkan mereka berpendapat bahwa gerakan syurga dan neraka akan terhenti. Yang menyebabkan mereka berpendapat seperti itu bahwa akal telah mengamanatkan kepadanya, bahwa yang awal " itu pasti ada akhirannya.

Kaum mu'tazilah ini telah menyebabkan akidah islam yang mudah menjadi ruwet atau berbelit-belit, yaitu dengan memasukkan filsafat ketuhanan dan alam, yang tidak dapat memperjelas ajaran-ajaran agama islam. Sebagian mereka tenggelam dalam lautan filsafat itu, sehingga mereka kehilangan pedoman dan jalan yang sesat sampai ada diantara mereka yang menganut faham reinkarnasi.dari kaum ini ada ajaran untuk memperbolehkan untuk mencela para sahabat nabi bahkan dengan tindak kekerasan yang tidak selaras dengan perjuangan-perjuangan para sahabat dalam menyiarkan islam dan mendukung Rasul.Karena ajaran yang sesat banyak para pengikut yang pergi meninggalkan ajran tersebut dan menyebabkan kelemahan dan keruntuhan mereka sendiri. Mu'tazilah ini banyak terpengaruh oleh unsur-unsur luar seperti orang-orang Yahudi.  

                  Golongan Mu'tazilah ini banyak disebut sebagai aliran sesat karena ajaran-ajaran yang telah melenceng dan bertentangan semakin jauh dari kebenaran,menyesatkan dan meresahkan masyarakat pada zaman itu dari ajaran agama islam.Ajaran-ajaran agama yang tampak bertentangan dengan akal pikiran,Mu'tazilah membuangnya jauh-jauh,sekalipun ada petunjuk dari nash al-qur'an atau hadis.Menurut pendirian Mu'tazilah Al-qur'an itu makhluk yang berkaitan dengan pendirinya.Golongan Mu'tazilah juga berpendapat bahwa orang yang melakukan dosa besar akan ditempatkan di neraka untuk selama-lamanya.Ajarannya sama saja dengan syrik atau bid'ah yang sesat.                                                                                                                            

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun