Mohon tunggu...
Alfiana Latifah Shibyani
Alfiana Latifah Shibyani Mohon Tunggu... -

Mahasiswi D3 Teknik Elektronika, Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Kurikulum 2013

30 Agustus 2014   07:20 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:07 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran dan kegiatan-kegiatan, serta segala sesuatu yang akan berpengaruh dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Pengertian kurikulum dalam Pasal 1 butir 19 UU Nomor 20 Tahun 2003 entangle Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Kurikulum sejatinya dihadirkan supaya menjadi alat utama agar pendidikan dijalankan selaras dengan cita-cita bangsa. Karena sesungguhnya kurikulum dapat menggambarkan dinamika pembangunan pendidikan yang ujung-ujungnya berupaya untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Kurikulum2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh pemerintah. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter. Siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun dan disiplin yang tinggi. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan. Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik dipilih sesuai dengan pilihan mereka. Kedua kelompok mata pelajaran tersebut (wajib dan pilihan) terutama dikembangkan dalam struktur kurikulum pendidikan menengah (SMA dan SMK) sementara itu mengingat usia dan perkembangan psikologis peserta didik usia 7 – 15 tahun maka mata pelajaran pilihan belum diberikan untuk peserta didik SD dan SMP.

Namun belum setahun berjalan, kurikulum 2013 agaknya justru mempersulit siswa dalam belajar, sebab ada beberapa kendala dalam penerapan kurikulum baru ini. Kendala tersebut salah satunya adalah minimnya kesiapan guru dalam menerapkan kurikulum ini. Sebagian besar guru belum mendapatkan training kurikulum 2013. Sebagian kecil lainnya sudah mengikuti paling sedikit selama dua hari dan paling banyak satu minggu. Meski yakin bisa mengajarkan materi pelajaran sebagaimana mengajar saat kurikulum sebelumnya, akan tetapi mereka merasa belum cukup mendapatkan materi kurikulum 2013 seutuhnya. Kualitas belajar mengajar di sekolah dikhawatirkan semakin rendah, karena guru tidak menguasai materi kurikulum 2013 sepenuhnya.

Tidak hanya itu, guru juga mengeluhkan metode penilaian siswa yang dianggap memberatkan. Guru membuat penilaian dibuat dalam bentuk narasi untuk setiap siswa.

Hal ini bermasalah terutama bagi guru yang mengelola murid dalam jumlah besar seperti di tingkat SMP. Seorang guru harus menilai lebih dari 200 murid secara naratif, padahal mengenal nama mereka saja selama tahun ajaran belum tentu bisa mereka lakukan. Guru hanya mampu mengingat murid yang menonjol dan menarik perhatiannya.

Memang bukan perkara mudah untuk menerapkan suatu hal baru, seperti halnya kurikulum 2013 ini. Namun meskipun terjadi beberapa kendala, secara garis besar, Kurikulum 2013 kini telah dapat dirasakan manfaatnya. Cara berpikir siswa lebih berkembang. Di sanalah peran guru untuk mendampingi seraya mengarahkan mereka. Tak kalah pentingnya, dalam Kurikulum 2013, pendidikan dan penanaman cinta terhadap budaya bangsa juga dinilai lebih kuat. Terkait pengetahuan tentang lingkungan dan ketuhanan, siswa tidak pernah dilepaskan dari materi agama. Terlebih lagi, dalam Kurikulum 2013 ini, durasi untuk mata pelajaran agama ditambah dibanding tahun lalu. Jadi marilah kita sambut kurikulum terbaru ini dengan mererapkannya sebaik-baiknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun