Mohon tunggu...
Humaniora

Humanisme dalam Dunia Pendidikan

26 Mei 2017   12:22 Diperbarui: 26 Mei 2017   12:25 6246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

lstilah humanisme tentu saja sangat asing didengar dalam kehidupan sehari-hari. Humanisme merupakan salah satu teori dalam disiplin ilmu pendidikan. Humanisme adalah suatu konsep belajar yang berfokus pada sisi perkembangan kepribadian manuasia untuk menemukan kemampuannya dan bagaimana cara pengembangannya. Istilah humanisme ini ada sejak abad 20 yang pada awalnya digunakan dalam dunia psikologi saja. Salah satu tokoh yang sangat berperan atas lahirnya teori humanisme adalah Arthur Combs, yang menyatakan bahwa “apabila kita ingin memahami perilaku orang lain, maka kita harus mencoba memahami dunia persepsi orang itu”.

Seperti yang telah dikatakan Arthur Combs, kita dapat mengambil contoh kasus di sekolah. Di sekolah tentu saja ada dua macam tipe siswa yang memiliki persepsi belajar berbeda. Yang pertama adalah siswa yang mampu mengikuti pembelajaran sesuai apa yang telah diperintahkan oleh guru. Yang kedua adalah siswa yang memiliki persepsi pembelajaran yang berbeda dengan guru, siswa tersebut memilih untuk tidak terikat dengan pendapat orang lain yang mengatur pribadinya sendiri. Teori humanisme tersebut patut diterapkan untuk siswa yang memiliki tipe kedua.

Sebagai contoh penerapan humanisme dalam pendidikan yaitu Confluent Education, Open Education dan Cooperative Education. Confluent Education adalah cara melibatkan para siswa secara pribadi di dalam pembelajaran tersebut. Melalui Confluent Education, diharapkan siswa dapat memeroleh kesadaran antar pribadi yang lebih baik. Yang kedua adalah Open Education, yaitu pembelajaran terbuka. Maksud dari Open Education tersebut adalah memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih aktivitas belajar mereka sendiri, namun tetap dengan bimbingan guru. Sedangkan Cooperative Education adalah cara pembelajaran dengan membentuk kelompok belajar agar dapat saling membantu dalam mempelajari bahan yang bersifaat akademik maupun non akademik. Selain itu, adanya ektrakurikuler di sekolah juga termasuk penerapan humanisme untuk mengembangkan potensi siswa.

Dalam penerapan teori humanisme di sekolah tentu saja memiliki beberapa kelebihan. Yang pertama adalah teori ini cocok diterapkan dalam materi pembelajaran pembentuk karekter siswa. Kedua, memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian siswa. Ketiga, teori ini mengedepankan aspek memanusiakan manusia atau lebih tepatnya adalah memberi kesempatan siswa untuk bergerak bebas. Disamping itu, teori humanisme memiliki kekurangan yaitu, proses pembelajaran siswa lebih difokuskan kepada pengembangan potensi saja, sehingga pengembangan intelektual siswa tidak terasah.

Dapat disimpulkan bahwa sebenarnya teori humanisme yang diterapkan juga harus diimbangi dengan pengembangan intelektual siswa. Sehingga akan tercipta keseimbangan antara potensi siswa dengan kemampuan intelektualnya. Selain itu, apabila keduanya tampak seimbang maka emosi diri siswa akan terkontrol dengan baik. Emosi yang terkontrol dengan baik itulah yang akan memacu siswa untuk melakukan kegiatan yang baik pula.

Daftar Pustaka           

Afiburhanuddin.wordpress.com

Humanisme-pengertian-dan-sejarah.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun