Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Agar Tidak Menyesal, Perhatikan 3 Hal Ini Saat Negosiasi Gaji

30 Agustus 2021   08:01 Diperbarui: 31 Agustus 2021   10:00 4372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bekerja itu harus bahagia! Bener dong.. Tapi kalau kerja, sementara gaji tidak sesuai dengan kesepakatan diawal apakah bisa tetep happy?

Kata Kompasianer mbak Syarifah Lestari, kerja itu bukan hanya soal gaji. Tentu saja anggapan itu tidak salah. Ada berbagai unsur lain selain gaji yang menentukan faktor kenyamanan kerja. Pandangan orang bisa saja berbeda. Wajar saja. Pandangan seseorang tentang hal itu dipengaruhi pula oleh situasi kerja.

Ada seorang manajer di kantor kami yang sering mengeluh karena ia tidak mendapatkan mobil dinas. Sementara koleganya sesama manajer seluruhnya mendapatkan fasilitas mobil dinas. Akhirnya hal itu hanya bisa menjadi sebuah keluhan tanpa pernah terealisasi. Ada satu hal yang salah darinya, yakni pada saat melakukan nego gaji diawal.

Rekan manajer ini merupakan pindahan dari perusahaan lain. Baru 4 tahun lalu ia bergabung. Di perusahaan ini sedari awal memang ia melamar sebagai manajer. Nah di tempat kerja kami manajer memang mendapatkan fasilitas tambahan berupa mobil dinas layaknya di tempat lain. Tapi nampaknya ia masih kurang pengalaman dalam negosiasi gaji. 

Mengapa saya katakan demikian? Karena fasilitas mobil yang ia harapkan itu tidak ada hitam diatas putih. Alias tidak tertulis dalam offering ( penawaran) gaji. Hanya berbentuk lisan, itupun dengan atasannya langsung. 

Bukan dengan personalia (HRD) yang notabene memiliki wewenang seputar penggajian. Atasannya hanya mengatakan bahwa untuk fasilitas mobil akan di-review setelah 6 bulan. 

Sampai dengan hari ini, kata-kata itu tidak terwujud. Sudah mengadu ke HRD, pihak HRD hanya mengatakan tak tahu menahu tentang negosiasi tersebut. Alhasil rekan manajer ini hanya bisa pasrah.

Cerita diatas saya dapat langsung dari sumbernya. Rekan manajer itu sendiri yang menceritakan kepada saya. Tragis juga sih. Tetapi saya hanya bisa bersimpati. 

Nah belajar dari kisah diatas, ada pelajaran penting yang dapat diambil saat kita sebagai pencari kerja melakukan negosiasi gaji dengan pemberi kerja. Mari kita ulik.

Orang bekerja itu pasti ingin nyaman bukan? Makanya dari awal itu harus jelas (clear) semuanya. Jangan sampai ada yang mengganjal. Karena ganjalan itu akan membuat orang tidak nyaman saat sudah terjun kedalam pekerjaan. Hal-hal apa itu yang harus clear? Semuanya. 

Ilustrasi proses negosiasi gaji. Gambar: careerprofiles.info
Ilustrasi proses negosiasi gaji. Gambar: careerprofiles.info

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun