Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tak Ingin Punya Anak Setelah Menikah, Salahkah?

18 Agustus 2021   18:45 Diperbarui: 20 Agustus 2021   02:42 1508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan menikah. Gambar: vetonethemi dari Pixabay

Sudah menjadi kewajaran bila pasangan menikah selalu didoakan untuk lekas memiliki momongan. Mempunyai anak itu menjadi dambaan tersendiri. Tentu saja ada banyak alasan mengapa pasangan menikah rindu untuk memiliki keturunan. Salah satunya, kehadiran anak dianggap akan menambah keceriaan dalam keluarga. 

Itu merupakan idealisme umum yang dianut sebagian besar orang, termasuk saya. Idealisme ini diperkuat dengan fakta bahwa dalam komunitas masyarakat kita, masih banyak anggapan bahwa keluarga yang belum dikaruniai anak itu adalah keluarga yang “kurang lengkap”. 

Keluarga yang belum memiliki anak akan menjadi bahan pergunjingan. Orang tua yang anaknya telah menikah selanjutnya akan selalu merindu-rindukan “kapan saya akan menimang cucu”. 

Biasanya orang tua akan ikut rewel dan prihatin bila anak belum juga diberikan keturunan. Tidak sedikit pula pasangan menikah yang belum bisa memiliki anak bahkan memutuskan untuk mengadopsi. Meskipun itu bukanlah keputusan yang mudah.

Tetapi bagaimana bila idealismenya bertolak belakang? Tak ingin punya anak setelah menikah. Seperti halnya Gita Savitri, seorang Youtuber dan penulis buku yang kini tinggal di Jerman bersama suaminya. 

Ia mengungkapkan keengganannya untuk memiliki anak. Hal ini ia utarakan dalam sebuah wawancara dengan psikolog Analisa Widyaningrum untuk konten Youtube Analisa Channel. 

Pasangan suami-istri Paul Andre Partohap dan Gita Savitri. Gambar: instagram @gitasav via haibunda.com
Pasangan suami-istri Paul Andre Partohap dan Gita Savitri. Gambar: instagram @gitasav via haibunda.com

Lebih lanjut Gita Savitri mengatakan bahwa keputusan untuk tidak memiliki anak merupakan kesepakatannya bersama sang suami. Menurutnya, mereka akan merasa hidupnya lebih bahagia tanpa kehadiran anak. 

Gita Savitri sadar bahwa keputusannya itu mungkin bagi sebagian atau banyak orang tergolong ekstrem. Bahkan mungkin juga tabu. Bagi yang kontra akan menganggapnya sebagai melawan kodrat. Kabar ini pun akhirnya viral dan mengundang kontroversi.

Apa itu Childfree?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun