Mohon untuk seluruh warga tidak men-share segala macam berita tentang covid-19. Maksudnya mungkin baik. Orang-orang itu tidak mau dihinggapi ketakutan karena berita covid-19 yang semakin meresahkan. Mereka hanya mau memikirkan hal-hal positif saja demi meningkatkan imun.Â
Supaya mental tidak menjadi drop lalu jatuh sakit. Tetapi pertanyaannya, apakah itu merupakan langkah yang bijak? Sikap seperti ini sama dengan menolak menghadapi kenyataan. Berpikir seolah keadaan baik-baik saja.
Sekilas mengenai toxic positivity
Melansir dari Alodokter, Toxic positivity adalah kondisi ketika seseorang menuntut dirinya sendiri atau orang lain untuk selalu berpikir dan bersikap positif serta menolak emosi negatif.Â
Melihat suatu hal dengan positif memang baik, tapi jika dibarengi dengan menghindari emosi negatif, hal ini justru dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental. Beberapa ciri orang yang terjebak dalam toxic positivity yakni:Â
1. Menyembunyikan perasaan yang sebenarnya sedang dirasakan
2. Terkesan menghindari atau membiarkan masalah
3. Merasa bersalah ketika merasakan atau mengungkapkan emosi negatif
Psikolog Klinis dan Hipnoterapis Liza Marielly Djaprie mengungkap toxic positivity ini adalah sikap positif yang berlebihan. Seseorang mengatakan dirinya baik-baik saja tetapi tidak melakukan aksi apapun atas masalah yang menimpa dirinya.Â
Oleh karena itu, bersikap seolah-olah baik-baik saja ditengah kondisi pandemi bisa jadi merupakan suatu gangguan psikologis. Ditengah meroketnya kasus covid-19 dan angka kematian yang tinggi, merasa tidak baik-baik saja sesungguhnya merupakan reaksi yang lumrah.Â
Realitanya pemberitaan mengenai covid-19 memang sudah sangat masif Apalagi saat ini covid-19 sudah dekat dengan lingkungan kita sendiri. Mungkin ada tetangga, kawan, atau bahkan keluarga kita yang menjadi korban meninggal karena covid-19. Lalu timbullah rasa khawatir didalam diri.Â
Kekhawatiran, kecemasan dan ketakutan itu sesungguhnya tidak perlu ditolak. Sebaliknya kita harus menerima dan merasakan ketakutan tersebut. Dengan menerima keadaan yang tidak baik, psikis kita akan semakin mampu beradaptasi dengan rasa ketakutan. Dampaknya, otak kita akan mampu berpikir dengan jernih.Â