Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Memiliki Sahabat Itu Penting?

6 Juli 2021   15:01 Diperbarui: 6 Juli 2021   15:45 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi persahabatan. Gambar: sasint dari Pixabay

Thomas, Angger, dan Ajeng adalah tiga sekawan yang memiliki ikatan persahabatan yang amat erat. Thomas merupakan satu-satunya lelaki dan paling muda diantara ketiganya. Sekalipun paling muda, Thomas tidak dipandang rendah. Pendapatnya dihargai. Bahkan ia juga menjadi tempat curhat bagi Angger dan Ajeng. 

Persahabatan Thomas, Angger, dan Ajeng sejatinya berangkat dari kebersamaan mereka menjadi pelayan dalam wadah organisasi pemuda gereja. Mereka bertiga aktif dalam aktifitas pelayanan kepemudaan gerejawi. Saking seringnya beraktifitas, mereka pun menjadi semakin akrab. Pun ditunjang dengan visi serta pandangan hidup yang sama.

Thomas, Angger, dan Ajeng begitu menikmati relasi yang indah dalam persahabatan mereka. Hubungan itu tumbuh semakin lekat bagaikan seorang saudara. Thomas sudah seperti adik bagi Angger dan Ajeng. Saat itu komunikasi belumlah seperti sekarang. Jangankan WhatsApp, BlackBerry messenger pun belum ada. Baru ada layanan pesan singkat (SMS). Tetapi sekat komunikasi itu tidak merenggangkan tali-temali ikatan kasih diantara ketiganya. Justru dengan tidak adanya teknologi tersebut membuat ketiganya saling merindukan satu sama lain. Ikatan persaudaraan mereka justru kian bertambah kuat.

Apakah arti sahabat?

Sahabat adalah orang terdekat kita. Mereka lebih dari sekedar teman. Sahabat menolong kita dalam kesusahan. Mereka hadir dalam sisi terburuk kita. Mereka tidak menghakimi saat kita berbuat salah melainkan mengingatkan kita dengan penuh kasih. Seorang sahabat menerima kekurangan dan kelebihan kita. Ia turut menangis dalam kesesakan serta mendoakan agar kita tidak jatuh. Tetapi apabila kita berhasil, ia turut merayakannya.

Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. (Amsal 17:17)

Thomas dalam ilustrasi diatas sesungguhnya adalah saya. Cerita itu sudah berlalu lebih dari 10 tahun yang lalu. Saat ini kami sudah tak lagi seperti dulu karena sudah berpencar demi pekerjaan dan keluarga. Memang masanya sudah tak lagi sama. Masa muda kami sudah lewat. Kini masing-masing dari kami sudah berkeluarga dan mempunyai kesibukan masing-masing. Namun meskipun demikian, saya sangat yakin bahwa kami tetap saling mendoakan hingga kini. Mendoakan untuk kesehatan, kesuksesan, serta kebahagiaan satu sama lain. Saya menuliskan artikel ini pun karena saya teringat akan mereka.

Mengapa kehadiran sahabat itu penting?

Pada hakikatnya manusia diciptakan untuk saling berkelompok. Manusia menyatu dalam ekosistem sosial. Manusia perlu bersosialisasi. Ada kebutuhan untuk saling diperhatikan juga memperhatikan. Ada saat dimana seseorang perlu untuk didengarkan. Tetapi ia juga perlu mendengar supaya ia beroleh hati yang bijaksana. Bukankah semua itu cukup dengan kita berteman? Ya, tentu saja cukup. Tetapi teman hanya memandang pada apa yang nampak diluar. Namun sahabat melihat hingga kedalaman hati. Kita takperlu memakai topeng saat bersama sahabat. Namun kita mungkin memerlukannya saat tampil di depan seorang teman. Berpura-pura menjadi tegar sekalipun sebenarnya rapuh. Menjadi seolah berprinsip ketika hati masih terombang-ambing oleh ketidakpastian.

Maka, ada alasan kuat mengapa seseorang perlu memiliki sahabat.

1. Kebutuhan untuk didengar

Setiap orang butuh untuk mencurahkan isi hatinya. Melepas segala emosi agar terhindar dari bahaya penyakit mental. Orang yang mampu mendengarkan semua keluh kesah tanpa mengeluh itulah sahabat.

2. Kebutuhan untuk menjadi diri sendiri

Terkadang orang harus memakai "topeng" didepan orang lain supaya ia diterima. Ia harus mengatur tampilan dirinya sedemikian rupa ketika masuk dalam khazanah sosial tertentu. Tetapi masalahnya tidak selamanya manusia itu sanggup seperti itu. Ada waktu ketika ia harus menjadi dirinya sendiri. Bebas menunjukkan jati diri tanpa harus bersembunyi. Begitulah sahabat. Ia mengetahui semua sisi kita entah itu sisi baik dan buruk. Sisi terburuk kita pun ia terima dengan penuh kasih dan kehangatan.

3. Dukungan yang nyata dan tanpa syarat

Setiap orang butuh dukungan dari sesamanya. Bukan dukungan yang berpura-pura. Dan bukan pula dukungan formalitas belaka. Melainkan dukungan yang nyata dan tanpa syarat. Seorang sahabat akan dengan sekuat tenaga mendukung sahabatnya tanpa pamrih. Sebab ia tahu bahwa dukungan itu begitu berarti.

4. Opini yang jujur

Seorang teman mungkin tidak memberikan jawaban yang jujur saat dimintai pendapat. Ketika temannya melakukan kesalahan mungkin ia juga tak berani mengingatkan dengan jujur. Ada ewuh pekewuh (rasa tidak enak) dalam budaya ketimuran. Disinilah arti pentingnya sahabat. Ia dapat memberikan opini yang jujur atas sesuatu hal. Ketika kita melakukan kesalahan pun ia dapat mengingatkan kita dengan penuh kasih tanpa terkesan mendakwa.

5. Agar semakin menjadi bijak dan dewasa

Pembelajaran kehidupan itu berasal dari peristiwa-peristiwa. Kehidupan tidak berjalan lurus-lurus saja. Selalu ada dinamikanya. Kita takhanya belajar dari kehidupan kita, melainkan juga diperkaya dengan pengalaman hidup orang lain. Dengan berbagi hidup membuat kita menjadi semakin bijak. Tak hanya dihibur, kita belajar bagaimana menghibur orang lain. Tak melulu diajar, kita juga belajar bagaimana mengajar orang lain. Dan tak cuma didukung, kitapun mendukung orang lain dalam saat-saat gentingnya. Maka inilah salah satu manfaat kita memiliki sahabat.

***

Sahabat adalah sarana kita berbagi hidup. Ketika sudah memiliki pasangan pun terkadang ada hal-hal yang tidak bisa dibicarakan dengan pasangan namun bisa dibagikan kepada sahabat. Tetapi alangkah baiknya bila pasangan itu juga menjadi sahabat kita.

Momentum persahabatan merupakan hal yang penting dan patut dirayakan. Seperti kutipan dalam Amsal, "Sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun