Itulah mengapa ada lirik yang berbunyi "Ngelingake aja pada turu sore" (mengingatkan agar jangan tidur diwaktu sore). Maka, momen bulan purnama adalah momen yang paling ditunggu bagi anak-anak.Â
Momen bulan purnama adalah momen ketika anak-anak bisa berkumpul dan bermain diwaktu malam. Ajakan bermain ini nyaring terdengar. Oleh karena momen ini tidak datang setiap saat, maka disambut dengan riang gembira oleh anak-anak.
Wujud syukur kepada Tuhan
Lagu Padang Bulan selain memiliki latar belakang situasi jaman dulu, juga terkandung makna yang mendalam. Melalui lagu ini, anak-anak diajak untuk menaikkan syukur, mengingat kebaikan Tuhan.Â
Bersyukur untuk apa? Untuk kenikmatan dan keindahan yang diberikan oleh Sang Pencipta Alam. Mengapa bisa menjadi kenikmatan? Sebab terang diwaktu malam itu sungguh sebuah keistimewaan tersendiri.Â
Bulan purnama menjadi fenomena alam yang memberikan berkah untuk manusia. Anak-anak dibuat kagum oleh ciptaan Tuhan yang memesona. Pada masa itu, bulan purnama adalah keindahan tiada tara. Karena bulan purnamalah anak-anak bisa bermain dimalam hari.
Saya masih menikmati momen keindahan dan keriangan bulan purnama saat saya masih kecil. Saat itu listrik sebenarnya sudah ada walaupun belum merata. Setiap bulan penuh, saya akan bermain-main dengan teman-teman. Macam-macam permainan tradisional yang mungkin sudah tidak banyak dikenal pada masa kini.Â
Permainan itu antara lain Bentengan, gobak sodor (dulu disebut Bustangsin di daerah saya), congklak, engklek, kelereng, dan gasing.Â
Tak hanya anak-anak, para orang tua pun berkumpul saling bercengkerama satu sama lain sambil menunggu anak-anak bermain. Sungguh keceriaan yang luar biasa! Bulan purnama menjadi wahana untuk menjalin persaudaraan antar tetangga.
Bagaimana kini?
Rasanya semangat kebersamaan dan berkumpul pada diri anak-anak sudah mulai luntur. Atau mungkin kita para orang tua yang terlalu sibuk sehingga kurang mengarahkan anak-anak.Â