Lho, fana? Iya. Fana itu kan tidak abadi? Ya benar, ketika tak punya uang cintamu hilang. Berat kan... Jadi perlu kreatif juga dong. Jangan itu-itu saja. Sesekali dibutuhkan cara-cara anti-mainstream.Â
Nah berbicara mengenai cara kreatif dan unik, beginilah realita yang ada dalam rumah tangga kami: Ayah nonton drama Korea, Ibu asik nonton bola.Â
Anak? Ya tetap asyik nyanyi pelangi-pelangi, Bintang kecil, serta Balonku ada lima. Bukannya biasanya ayah asyik nonton bola dan ibu nonton drama Korea? Itu sudah biasa. Inilah cara kami bertukar peran, hehehe..
Saya memang sudah terkontaminasi dengan drama Korea sejak menikah tiga tahun yang lalu. Ini taklain karena pengaruh dari pasangan yang memang sudah menjadi penggemar drama Korea sejak dari bangku sekolah.Â
Padahal menurut saya dulu penyuka drama Korea itu alay. Tapi ternyata setelah nonton, tidak seperti itu. Banyak inspirasi dan pembelajaran  sarat makna kehidupan yang disajikan oleh drama-drama Korea. Tak percaya? Silakan tonton sendiri.Â
Beberapa judul drama Korea yang berkesan antara lain Autumn in My Heart, Descendants of the Sun, Legend of The Blue Sea, Crash Landing on You, dan Hi Bye Mama. Drama Korea memang sangat totalitas dalam menyajikan tontonan berkualitas.Â
Alur ceritanya tidak membosankan, plot cerita yang tidak mudah ditebak, penggambaran yang apik serta kualitas akting para aktor dan aktris yang begitu ciamik.Â
Dipadukan dengan latar tempat syuting yang terkesan tidak seadanya dan soundtrack film yang sengaja dibuat untuk film tersebut. Tak heran bila kemudian drama Korea sukses mendobrak pangsa pasar dunia.Â
Drama-drama mereka sukses besar di Asia bahkan Amerika. Kalau lagi senggang, saya biasa menghabiskan waktu dengan menonton drama mereka. Selain baca-baca dan nulis di Kompasiana tentunya, hehe.. Kayak sekarang ini, saya sedang nonton Drakor berjudul Lie After Lie sambil nulis artikel.
Karena saya sudah ditulari virus drama Korea, maka saya gantian menulari pasangan dengan virus bola. Nah kebetulan saya fan Arsenal sejak usia 8 tahun.Â
Walaupun Arsenal tidak sukses-sukses amat, tapi berhubung saya setia maka saya tetap menjadi penggemar. Dan terjadilah, ibu dari anak saya sekarang menjadi penggemar Arsenal. Padahal sebelumnya ia adalah fan Barcelona.Â