Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Keresahan Menitipkan Buah Hati di Kala Pandemi dan Solusinya

8 Oktober 2020   08:18 Diperbarui: 9 Oktober 2020   02:07 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menitipkan anak kepada orang lain di masa pandemi ini menjadi pilihan dilematis bagi orangtua. | Sumber: KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D

Sudah dua tahun lebih putri semata wayang kami dititipkan di rumah mbah ketika orangtuanya bekerja. Kami biasa memanggilnya "Mbah". Usianya sudah sekitar 55 tahun. Dipanggil Mbah Putri karena memang sudah memiliki 2 cucu yang cantik-cantik. Tak kalah cantik dengan putri kami. 

Cucu-cucunya sudah seperti kakak sendiri bagi anak kami. Karena memang usianya tidak terpaut jauh. Cucu Mbah berusia 5 tahun dan 4 tahun. Sedangkan Ellora, anak kami menginjak usia 2 tahun 4 bulan sekarang. 

Jadi memang ketika bayi Ellora baru menginjak usia 2 bulan, sudah kami percayakan kepada Mbah untuk merawat selagi kami bekerja. 

Tak ayal Mbah tahu persis perkembangan Ellora. Mulai dari bisa memiringkan badan, tengkurap, duduk, merangkak, hingga berjalan. Semua proses itu dilalui bersama Mbah. Sampai anak kami itu cerewet bukan main dan kemayu karena biasa bermain dengan kakak-kakaknya.

Jadilah Ellora sudah dianggap seperti cucu sendiri oleh Mbah. Rumah Mbah juga sudah seperti rumah kedua buat Ellora. Ia begitu nyaman tinggal di sana.

Mbah tidak menginap di rumah kami. Putri kecil kami itu kami antar ke rumah Mbah setiap pagi. Sorenya kami jemput sepulang kerja. Kebetulan jam kerja saya dengan istri sama. Masuk dari Senin sampai Jumat dari pukul 08.00-17.00. 

Rumah mbah sebenarnya bukanlah sebuah home care atau penitipan anak. Beliau hanya kebetulan bersedia merawat Ellora untuk mengisi kesibukan dan menambah penghasilan. Makanya tidak ada anak lain selain Ellora yang dititipkan di sana. Rumahnya tidak jauh. 

Walaupun beda komplek, hanya butuh 7 menit dengan kendaraan untuk sampai di rumah Mbah. Sesungguhnya tidak pernah ada masalah sebelumnya. Semuanya berjalan baik-baik saja. 

Tetapi semua berubah semenjak pandemi corona datang. Dari bulan Maret hingga sekarang, Ellora yang biasanya langsung kami jemput sekarang harus menunggu agak lama karena orangtuanya akan pulang ke rumah dulu untuk mandi membersihkan badan baru kemudian menjemput. 

Kerepotan ini sudah kami jalani 7 bulan lamanya. Tapi bukan itu masalah utamanya. Ada hal yang lebih membuat hati ini menjadi was-was.

Ilustrasi menitipkan anak. Gambar: id.theasianparent.com
Ilustrasi menitipkan anak. Gambar: id.theasianparent.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun