Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sepucuk Surat dari Inspirasi

26 September 2020   07:39 Diperbarui: 26 September 2020   07:44 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi inspirasi. Gambar: bejanakehidupan.com

Halo sahabat..

Perkenalkan namaku adalah INSPIRASI. Aku si penebar kebaikan bagimu dan bagi banyak orang lainnya. Bila bukan hal baik, berarti itu bukan aku. Tolonglah jangan ada dari kalian yang melakukan kejahatan dengan mengatakan bahwa "aku telah terinspirasi melakukan ini karena.....". Itu adalah kesedihan bagiku. Aku tak pernah menanamkan kejahatan dalam hatimu.

Dalam sebuah ruang kecil itu, aku datang menyebarkan sebongkah ide untuk kalian berpikir, berkehendak, dan berbicara atas nama kebaikan. Bila tangan dan pikiranmu menjadi kotor, itu adalah nalarmu sendiri. Tolong jangan salahkan aku. Sebab kerinduanku adalah menjadi pembawa damai bagi dunia yang kau tempati.

Ketika kalian melihat orang-orang berangkulan sambil menopang satu sama lain, aku ada disana. Ketika ada penolong yang mengangkat orang kesusahan, aku pun disana. Sungguh aku sangat resah dengan perpecahan atas nama pembelaan nama Tuhan.

Aku tak pernah ingin membuat kalian berpikir bahwa membela Tuhan harus mengorbankan sesamamu dan membuat mereka berada dalam derita kesusahan. Aku resah dengan pertikaian atas nama pembelaan suku dan golongan. Biarkanlah aku masuk kedalam rongga-rongga berpikirmu lalu menumbuhkan cinta dalam hatimu. Ketika kau menangis bahagia, itulah aku. Tetapi ketika tangismu hanya sandiwara, entah siapa yang datang. Itu bukan aku.

Sahabat, apakah kalian merindukan kehadiranku?

Sejatinya aku tidak ingin menahan diriku dan bersembunyi. Aku sangat suka berjumpa dengan jembatan agar aku bisa menyeberang lalu masuk kedalam rumah, berkunjung dan menyapamu. Apakah kamu merasakan kehadiranku? Atau malah otakmu hampa dan merasa aku sombong dan tak sudi datang?

Jangan kuatir sahabat, aku tidak pelit datang. Kau bisa menjumpai aku dalam heningnya malam atau teduhnya pagi bila kau ingin. Aku mudah datang dalam suasana hatimu yang tenang dan teduh. Aku bisa merasuki pikiranmu dalam meditasimu. Tapi tidak selalu demikian, karena setiap orang diciptakan unik. Tidak sama. Sejauh kenyamananmu, aku akan hadir dan menyapa. Tetapkan sendiri dan kenali bagaimana dan pada saat kapan aku datang. Karena terkadang memang aku datang sesuka hatiku.

Kata orang memang aku ini sumber ide untuk mereka berkreasi. Mereka bisa membuat puisi yang kaya akan makna. Mereka sanggup menggugah dunia lewat bait-bait lagu yang terbungkus rapi melalui kata. Mereka bisa menciptakan untaian nada yang membuat orang lain takjub mendengar lalu meresap sampai ke sendi-sendi humaniora. Mereka mampu menghadirkan lukisan cantik yang bercerita tentang indahnya dunia dan arca yang membuat orang mengerti betapa agungnya sebuah mahakarya. Itulah aku, inspirasi yang merasuki jiwa-jiwa yang ingin berbuat kebaikan bagi sesama. 

Jadi sahabat, teruslah berkarya! Goreskan penamu pada selembar kertas lalu berilah rasa supaya goresanmu menjadi sebuah karsa. Aku hanya butuh kemauan darimu. Sebuah ketulusan untuk berbagi dengan sesama. Aku tidak bijak. Kaulah yang sebenarnya bijak. Aku hanya menanamkan padamu, kau sendiri yang merawat dan menumbuhkan. Semoga kita bisa senantiasa bersatu.

Dari aku,

Inspirasimu.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun