Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kiat-kiat supaya Sukses Mengelas

23 September 2020   08:48 Diperbarui: 23 September 2020   08:55 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengelasan. Gambar: builder.id

Sangat penting sekali untuk melakukan pengecekan mesin secara berkala. Tidak hanya alat ukur, mesin pun juga perlu dilakukan kalibrasi. Kalibrasi adalah proses melakukan cek kelayakan apakah alat / mesin tersebut masih layak digunakan. 

Untuk mesin las sendiri yang penting dikalibrasi adalah arus (ampere) dan tegangan (voltage). Sekalipun keduanya ditunjukkan melalui display / layar yang terdapat pada mesin, tetap perlu dicek aktualnya. Benarkah arus dan tegangan yang tertera pada display sesuai dengan keluaran aktualnya. Kita bisa mengetahuinya dengan menggunakan tang ampere.

3. Jenis Pengelasan

Contoh pengelasan SMAW. Gambar: berdiklat.com
Contoh pengelasan SMAW. Gambar: berdiklat.com

Ada beberapa jenis pengelasan fusi: SMAW, GMAW, GTAW, SAW. Masing-masing jenis pengelasan tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Pada prakteknya, kalau di lapangan, pemilihannya berdasarkan kebutuhan seperti kebutuhan penghematan biaya, kebutuhan kepraktisan, kebutuhan kecepatan waktu, dan kebutuhan terkait skill operator (welder). Sebagai contoh untuk pengelasan jenis SMAW. Dilapangan biasa disebut dengan las listrik. 

Pengelasan ini paling banyak digunakan. Termasuk bengkel las pinggir jalan pun biasanya memakai ini. Penyebabnya adalah: satu, murah. Baik elektroda maupun mesinnya. Dua, praktis. Mesin mudah dibawa-bawa. Tidak memerlukan gas. Elektrodanya pun gampang dicari. Tiga, mudah diaplikasikan. 

Tidak memerlukan skill welder yang tinggi. Tetapi ada kelemahannya. Satu, potensi cacat lasnya tinggi. Dua, waktu untuk pengelasannya lebih lama. Kalau untuk sekelas pabrik, biasanya mereka banyak menggunakan pengelasan jenis GMAW. Dilapangan sering disebut las CO. Kelebihannya dibandingkan dengan SMAW, waktu pengelasan lebih cepat. Hasil pengelasan lebih rapi. Potensi cacat lasnya pun juga lebih kecil. Maka pemilihan jenis pengelasan ini menjadi penting. Bahasa orang welding, jenis pengelasan merupakan salah satu variabel esensial.

4. Suhu (Temperatur)

Jangan meremehkan unsur suhu. Banyak yang tidak memperhatikan faktor ini pada saat mengelas. Tidak boleh melakukan pengelasan pada suhu yang terlalu rendah. Misalnya didaerah-daerah dingin seperti dataran tinggi, sebelum mengelas, welder harus melakukan pemanasan benda terlebih dahulu. 

Minimal suhu yang diperkenankan adalah 10 derajat Celcius. Dan paling tinggi 52 derajat. Begitu pula pada saat mengelas material tebal yang pengelasannya lebih dari satu lapis. Setelah mengelas lapis pertama untuk pembuatan root, jangan langsung melakukan pengelasan lapis kedua. 

Tunggu suhunya turun. Untuk material carbon steel, maksimal suhu yang diijinkan 200 derajat Celcius. Kalau suhunya masih diatas itu sebaiknya ngopi dulu saja sambil tunggu suhunya turun. Apa akibatnya bila faktor ini diabaikan? Sangat-sangat dimungkinkan material hasil las tersebut akan mempunyai sifat getas. Keras tapi mudah matah. Kalau yang dilas rel kereta api atau kapal, apa nggak ngeri?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun