Gadis Kecil

Di hari ulang tahunnya, dirayakan di sekolahnya, Taman Kanak-kanak Sejahtera namanya.

Entah mengapa dinamakan sejahtera, mungkin agar siswa siswi disana sejahtera hidupnya.
Sebuah nama sekolah dengan harapannya yang luar biasa. Gadis kecil itu bangga sekolah disana.

Tiup lilin dilakukannya. Potong kue bersama mamahnya. Tentu sambil diiringi lagu selamat ulang tahun yang di nyanyikan bersama teman-temannya.
Bahkan menari pun ia lakukan bersama teman-temannya, luar biasa.

Ayahnya tidak hadir saat itu. Ya, karna lagi lagi sibuk bekerja. Beliau hanya membiayai saja. Sedikit ada kecewa, tentu saja. Gadis kecil itu dekat sekali dengan ayahnya, di masa kecilnya, ketika masa dewasa oh tentu berbeda cerita.

Setelah selesai pesta, sang Paman mengajaknya ke arena bermain untuk mengambil foto, di ayunan tepatnya. Sang Paman meminta gadis kecil itu untuk tersenyum lepas ceria.
"Senyum dong", kata sang Paman.
"Aku udah senyum ini", kata gadis kecil.
"Lebih lepas lagi dong, senyum tuh gini nih (sambil memeragakan senyumnya yang lepas, gigi rapih dan putihnya sampai terlihat jelas), kata sang Paman.
Gadis kecil itu mencoba menirunya, tetapi tidak bisa, sulit untuknya, otot-otot wajah, mulut, dan bibirnya terasa kaku, hanya bisa bergerak sedikit saja.
Gadis kecil itu merasa bingung dengan dirinya. Bagaimana bisa Pamanku mudah sekali senyum lepas sedangkan aku tidak? Sulit sekali, bagaimana caranya? 

1 Muharam 1444 H

Alf~