Mohon tunggu...
ALF
ALF Mohon Tunggu... Lainnya - ~

~

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Beragam

26 Oktober 2021   15:52 Diperbarui: 26 Oktober 2021   16:00 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
fotro diambil sendiri di Tritan Point Bandung pada hari Selasa tanggal 27 Juli 2021 pada pukul 06.29 AM

Hari ini, seperti biasa, ketika ku selesai pemanasan. Di tempat itu sudah ada bapak fortuner, hhi, begitulah aku memanggilnya. Bapak dengan tinggi sekitar 160 cm, dengan usia sekitar 50 tahun lebih, yang setiap hari berjalan denganku. Ia datang setiap hari sekitar pukul 05.30, beberapa menit setelah ku datang, dengan mobil fortunernya.

Hari ini ia mengenakan kaos putih, celana pendek, sepatu abu, dan tentunya topi hitamnya. Ya dia setiap hari memakai topi, dan juga masker tentunya. Aku belum pernah melihat dengan jelas wajahnya, karena dia tidak pernah melepas maskernya. 

Hal yang menarik lainnya adalah, rute yang bapak ini lalui, ia menggunakan jalur kiri, yang mana jalan itu buntu, menurutku dia sengaja melakukan itu karena supaya tidak berdekatan dengan yang lain yang berada di jalur normal. Cara jalan ia pun cukup unik, dia hanya fokus ke depan, dengan tempo jalan yang relatif tetap, ia menggerakkan tangannya ke kanan dan kiri berlawanan dengan langkah kaki. Ia tidak pernah berhenti walau sedetik pun. Ia hanya fokus berjalan dan tidak juga menoleh kanan atau kiri.

Berbeda jauh denganku. Aku yang berjalan sangat santai, dengan tempo berantakan, dan jeda yang cukup sering. Ya, jeda untuk ambil foto,  merekam video, memetik bunga, mengambil daun kering. Banyak hal yang menarik untuk ku lihat, ku amati, seperti burung yang berkicau, anjing yang berjalan, daun yang terinjak olehku, daun yang tertiup angin, langit yang mendung ataupun cerah, awan yang bergerak, belum lagi matahari yang sedang siap siap untuk muncul. Sungguh rasanya sangat sayang untuk dilewatkan. Sayang rasanya jika ku hanya melihat ke depan tanpa melihat keindahan di sekitar.

Tapi tak apa, setiap orang berbeda bukan? Mungkin bapak fortuner lebih nyaman berjalan pagi seperti itu, dan tentu itu mungkin yang terbaik dan ternyaman menurutnya.

Kemudian, ada "orang baru", aku katakan begitu karena aku baru beberapa hari saja melihat orang ini, tidak seperti bapak fortuner yang sudah beberapa minggu jalan denganku. "Orang baru" ini ku sebut dengan teteh bugar hihi, iya ku panggil begitu karena badannya cukup bugar, tinggi sekitar 160 cm, berat sekitar 50 kg,  cukup proposional, dan usia sekitar 30 tahun lebih. 

Teteh ini mengenakkan kerudung, juga lengkap dengan baju training nya, berwarna hitam, serba hitam. Teteh bugar ini selalu melakukan pemanasan sebelum berlari, ya dia berlari, tidak berjalan sepertiku, dia lari dengan tempo sedang, tanpa henti, ya kemarin-kemarin ku amati dia berlari sudah 3 kali bulak balik tanpa henti. Entah berapa balik atau berapa lama total dia berlari, karena ku selalu pulang lebih dulu. Yang menarik adalah, teteh bugar ini seperti atlit, atau mantan atlit, atau entahlah, tapi ku rasa dia bukan orang biasa. Dari penampilan pakaiannya, teknik pemasannya, cara berlarinya, semua seakan terlihat profesional.

Hal menarik lainnya, pagi ini ada yang berbeda. Ada "orang baru", emmm "sekelompok orang baru" lebih tepatnya. Ada seorang bapak, 2 anak perempuan dan 2 anak lelaki. Lucu sekali mereka, ku jadi tertawa mengingatnya, mereka berjalan sejajar, lurus, bayangkan, hhi, lucu sekali. Aku menebak mereka adalah anak bapak ini, atau mungkin campur, anak dan saudaranya, usia anak-anak ini tidak berbeda jauh sepertinya dan mereka membawa tripod hihi, menurutku mereka akan membuat konten. Mungkin. 

Bapak ini mencari tempat yang bagus untuk kontennya, dia mencoba tes kamera HP nya beberapa kali, dan mengarahkan anak anak itu. Lucu sekali. Aku senyum senyum melihatnya. Mereka berjalan ke semak semak, tes kamera lagi, kesana kemari. Sampai akhirnya ku dengar bapak ini bilang: "ke sawah we yu ah (ke sawah aja yu ah)". Lalu mereka pun pulang.

Tak lama setelah itu aku pun pulang juga. Masih banyak sebenarnya yang ingin ku ceritakan, masih banyak yang kuamati tapi ini cukup lumayan, lumayan menguras tenaga, pikiran, dan jempolku sedikit pegal. Hihi. Semoga besok aku bisa menulis lagi dan bercerita lagi~

ALF~
28 Juli 2021
07.17

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun