Mohon tunggu...
Alfiah Hasna
Alfiah Hasna Mohon Tunggu... Freelancer - Undergraduate of Journalism, Padjadjaran University

As a student, Alfiah's still learning how to write well and giving others a different perspective. 

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Indonesia Krisis Artis

31 Desember 2022   05:39 Diperbarui: 31 Desember 2022   06:10 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jefri Nichol di Acara Festival Film Indonesia 2022 (Sumber : Instagram.com/jefrinichol)

Sebagai penikmat industri hiburan, pasti tak asing dengan sosok artis yang meski memiliki banyak kontroversial namun tetap eksis. Bahkan usai sederet skandal telah dimiliki, karirnya masih tetap melejit di jagat maya. Apakah hal ini menjadi bukti nyata Indonesia tengah mengalami krisis artis?

--- Menjadi selebriti Indonesia era sekarang tentu cukup mudah. Jika dulu seorang artis perlu casting ke sana kemari, kini hanya membutuhkan koneksi internet dan buat konten viral, maka sutradara akan segera menghubungi.

Ada berbagai platform media sosial yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang eksistensi. Menurut data dari We Are Social (dilansir dari dataindonesia.id), pengguna aktif media sosial di Indonesia pada 2022 telah mencapai 191 juta orang. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 275 juta jiwa, ini menunjukkan lebih dari setengah penduduk Indonesia menggunakan media sosial. Pemilik akun media sosial dengan banyak pengikut dikenal dengan beberapa istilah seperti "Selebgram (Selebriti Instagram)" dan "SelebTok (Selebriti TikTok)". 

Salah satu selebgram yang berhasil memasuki dunia seni peran adalah Kristo Immanuel baru-baru ini main dalam film The Big 4. Memiliki 651 ribu pengikut di Instagram, Kristo memulai karirnya dengan membuat video meniru suara orang alias impersonate. Berkat kepiawaiannya, Kristo beberapa kali diundang dalam acara televisi, bermain dalam series, hingga main film. Berbeda dengan Kristo yang viral karena bakat uniknya, memiliki paras cantik juga berlaku untuk bisa dikenal di kalangan masyarakat. Siapa yang tak kenal Anya Geraldine? Berperan sebagai pelakor (perebut lelaki orang) dalam series Layangan Putus (2021), aktris satu ini dikenal karena kerap mengumbar foto seksi melalui media sosialnya. Hingga kini, karir Anya di dunia seni peran terus mengalami perkembangan.

Keduanya menjadi contoh jika saat ini menjadi selebriti lebih mudah dibanding dulu. Terkenal secara instan, berarti harus siap akan redup secara instan pula. Seperti kasus Bonge dari Citayam Fashion Week. Jika dulu artis dan acara televisi berbondong-bondong mengajak kolaborasi dalam kontennya, kini Bonge perlu bekerja keras jika ingin bertahan di dunia entertainment. Ingat kasus Briptu Norman Kamaru yang viral berkat menarikan lagu chaiya chaiya? Hanya selang beberapa waktu sejak memutuskan berhenti dari kepolisian, karirnya langsung meredup dan kini tak terdengar lagi eksistensinya.

Menjadi seorang selebriti atau public figure pasti diiringi dengan tuntutan untuk menjaga eksistensinya. Mereka perlu bersikap kreatif, inovatif, dan disukai oleh pengikut atau penggemarnya agar dapat bertahan atau bahkan meningkatkan popularitasnya. Jika tak mampu bersaing, maka akan cepat tersingkirkan dan tidak eksis lagi.

Cancel Culture di Indonesia

Meningkatkan popularitas tidak selalu berdasarkan hal positif, namun juga bisa melalui hal negatif seperti membuat sensasi atau skandal. Nikita Mirzani contohnya, tengah mendekam di penjara usai kasus pencemaran nama baik Dito Mahendra. Sebelumnya Nikita juga kerap kali menebar kebencian pada seseorang melalui akun Instagram pribadinya, hingga mendapat boikot dari salah satu stasiun televisi. Aksi boikot Nikita Mirzani bisa juga disebut dengan cancel culture.

Dilansir dari Jurnal First Monday, Volume 26, Number 7-5 Juli 2021, elemen aktif cancel culture sebagai peristiwa adalah di mana organisasi menyensor, memecat, atau mendorong selebritas atau rakyat jelata untuk mengundurkan diri setelah melanggar norma sosial, adat istiadat, dan hal tabu. Dapat disimpulkan cancel culture mengacu pada penolakan individu yang mengakibatkan pengucilan dan mempermalukan orang. 

Di Korea Selatan, budaya cancel culture telah diterapkan sejak dulu. Jika terdapat artis dengan skandal buruk, maka bisa langsung mendapat cancel culture di dunia hiburan. Terbaru ada kasus Kim Sae Ron, pemeran utama serial "High School Love On" ini tertangkap tengah menyetir saat mabuk. Hal ini mengakibatkan karirnya di dunia hiburan sempat terombang-ambing hingga kini, sebab pihak agensi diketahui tak ingin memperpanjang kontrak. Budaya malu juga diterapkan oleh salah satu personel grup boyband asal Korea Selatan, Ilhon BTOB yang terjerat kasus narkoba. Karenanya ia terpaksa keluar dari grupnya hingga merilis surat permintaan maaf kepada publik.

Berbeda dengan Indonesia, artis dengan skandal sayangnya tidak mudah mendapat cancel culture di dunia hiburan. Jefri Nichol salah satunya. Meski pernah terlibat kasus narkoba, karir Jefri masih tetap bersinar di dunia hiburan. Akhir tahun ini ia sempat menulis komentar tak senonoh di media sosial, "better lu nyep**g sana". Hal ini ditanggapi oleh salah satu netizen hingga berakhir pada aksi adu tinju antara dirinya dan netizen. Sebagai seorang tokoh publik, hal ini tidak semestinya dilakukan. Dalam dunia marketing, terdapat istilah spokesperson untuk mendefinisikan sumber atau individu yang memberi pesan mengenai suatu produk (Prasetyo, dkk. 2018). Artis memiliki peranan penting sebagai spokesperson sebab hal yang dijual sebagai seorang artis adalah karyanya. Untuk mempengaruhi publik baik dari sikap maupun tindakan, dibutuhkan citra yang baik agar tercipta kepercayaan (credibility).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun