Mohon tunggu...
Alfia AdindaNurazhar
Alfia AdindaNurazhar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai, aku Alfia

Sedang mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mitigasi pada Saat Terjadi Banjir

3 Agustus 2021   08:05 Diperbarui: 3 Agustus 2021   08:48 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: BBC NEWS | INDONESIA

PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR di INDONESIA


Indonesia adalah negara yang rawan bencana, salah satu penyebab terjadinya bencana di Inonesia karena posisi geografis Indonesia yang di apit dengan dua Samudra besar di dunia yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Kemudia posisi geologis Indonesia pada pertemuan tiga lempeng utama dunia yaitu lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurisia, dan Lempeng Pasifik yang dimana dapat menjadi bencana besar bagi Indonesia ketika lempeg-lempeng tersebut saling bertabrakan. Daripada itu, Inonesia juga memiliki berbgai potesi bencana seperti banjir, kebakaran hutan dan lahan, gempa, putting beliung, longsong, dan lainnya. 

Di Indoneisa, terdata bahwa Indonesia memiliki 5.590 Sungai Induk dan 600 di antaranya berpotensi mengakibatkan banjir. Dari berbagai analisis yang telah dilakasanakan, banir yang melanda daerah-daerah rawan, biasnaya disebabkan oleh tiga hal. Pertama, perilaku manusia yang menjadi penyebab perubahan tata ruang dan berdapak pada perubahan alam. Kedua, kejadian alam seperti curah hujan sangat tinggi, meningkatnya permukaan air laut, badai, dan lainnya. Ketiga, degradasi lingkungan seperti pendangkalan sungai akibat penegerukan tanah, penyempitan air sungai dan lainnya.

Banjir bukan hanya sekedar genangan air yang menutupi sebuah lahan pertanian, tetapi juga merusak pelayanan sosial ekonomi masyarakat dan sarana dan prasana public, bahkan memakan korban jiwa. Kesusahan semakin besar jika ekonomi dan pemerintahan terganggu atau bahkan terhenti karena banjir. 

Kejadian rangkaian banjir dalam waktu yang cukup pendek dan terus terluarang tiap tahunya, mengupayakan lebih dalam hal mengantisipasinya, sehingga meminimalisir kerugian yang akan terjadi. Berbagai cara pemeritah yang bersifat structural,ternyata belum sepenuhnya mampu mengatasi masalah banjir di Indonesia. Hal ini lebih terfokus pada penyediaan bangunan fisik pengendali banjir untuk mengurangi dampak bencana.

Berikut beberapa upaya untuk mengurangi korban jiwa dan kerugian akibar dai banjir, hal yang perlu dilakuakn : 

1. Kenali Penyebab Banjir 

  • Curah hujan tinggi. 
  • Berada di suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan aliran air yang mengalir sempit.
  • Aliran sungai yang tersendat karena banyak nya sampah dan bangunan di pinggir sungai.
  • Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan dengan permukaan air laut.

2. Tindakan untuk mengurangi banjir

  • Membuata tata ruang daerah aliran sungai secara terancang dan sesuai dengan fungsi lahan.
  • Membuat program reboisasi daerah hulu sungai kemudian dibarengi dengan penurangan aktivitas di bagian sungai yang rawan banjir.
  • Tidak melakukan Tindakan buang sampah ke dalam sungai dan melakuakn aktivitas rutin program pengerukan sungai.
  • Membangun bangunan system pemantauan dan peringatan dini di bagian sungai yang sering menimbukan banjir.
  • Tidak melakuakn pembanguan di bantaran sungai.

3.Tindakan yang harus dilakukan sebelum terjadi banjir.

  • Bekerjasama dengan aparat yang terkait dan pengurus RT/RW terdekat, melakuakn pembersihan lingkungan sekitar, Tertuma di saluran air, selokan dari timbunan sampah.
  • Menentukan lokasi posko banjir yang cepat, tepat, strategis untuk pengungsian, lengkap dengan fasilitas dapur umum dan MCK. Kemudiah perhatikan terkait pasokan air bersih melalui koordinasi dengan aparat terkait dan pengurus RT/RW.
  • Bekerjasama dengan pengurus setempat, untuk segera membentuk tim penanggulangan banjir di tingkat warga. Seperti, memilih ketua penanggung jawab posko banjir.
  • Melakukan koordinasi dengan stakeholder untuk, penyiapan seperti tali, tambang, perahu karet, dan pelampung untuk evakuasi.
  • Mencari informasi terupdate melalu tV, Handphone, atau peringatan tim warga tentang curah hujan dan kondisi air.
  • Menyiapakan bahan pribadi dengan peralatan keselamatan seperti, senter, korek gas, dan lilin.
  • Menyiapkan bahan makanan yang mudah di sajikan dan air bersih.
  • Menyiapkan obat-obatan darurat.
  • Amankan dokumen penting.

4. Tindakan yang harus dilakukan saat banjir.

  • Mematikan semua aliran listrik di dalam rumah atau segera hubungin pihak PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayan yang terkena banjir.
  • Segera melakukan pengunggsian ke daerah yang aman sedini mungkin ketika genangan air masih memungkinkan untuk dilewati.
  • Hindari berjalan di dekat saluran air guna menghindari terbawa atau terseret arus banjir, serta mengamankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi.
  • Jika air mulai naik, segera hubungi intansi terkait.

5.Tindakan yang harus dilakuakn setelah banjir. 

  • Segera membersihkan rumah, terutama lantai dan gunakan antiseptic untuk membunuh kuman.
  • Siapkan air bersih untuk menghidari terjangkitnya penyakit diare yang sering terjadi setelah banjir.
  • Waspada adanya binatang berbisa dan binatang penyebar penyakit.
  • Usahakan selalu waspada apabila adanya banjir susulan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun