Mohon tunggu...
Alfi Muhammad
Alfi Muhammad Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Bank Indonesia: Pertumbuhan Kredit Perumahan Mulai Menggeliat

21 April 2018   13:08 Diperbarui: 25 April 2018   09:42 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) perbankan nasional per Agustus 2017 tercatat 9,66%, di atas rata-rata pertumbuhan industri yang hanya 8,26%. Bank Indonesia (BI) menilai pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan KPR 2 tahun lalu. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Filianingsih hendarta menjelaskan pertumbuhan tersebut di atas rata-rata industri yang hanya 8,26%. Pertumbuhan KPR mulai menggeliat , pertumbuhan terjadi di semua tipe. ungkap Filianingsih dalam acara Seminar National and Regional Balance Sheet: Toward an Integrated Macrofnancial System Stability, di hotel Grand hyatt, Jakarta, Rabu (1/11/2017). 

Menurut Filianingsih, untuk menangkap momen tersebut BI akan mengeluarkan aturan terkait loan to value (LTV) spasial. Jadi nantinya uang muka rumah akan diatur berdasarkan wilayah atau provinsi. Filianingsih menjelaskan, faktor pendorong tumbuhnya KPR adalah dampak pelonggaran LTV yang dilakukan beberapa waktu lalu selain karena faktor promosi bunga atau uang muka yang diberikan oleh perbankan turut mempengaruhi. Kebijakan LTV spasial akan dikeluarkan dalam waktu dekat. 

Tunggu saja tanggal mainnya, aturan lengkapnya nanti.  tambahnya lagi. Pertumbuhan kredit properti terus mengalami penurunan sejak Juni 2014 yang hampir menyentuh 20%, bahkan terus merosot hingga mencapai 13,5% pada Agustus 2017. Penyaluran kredit properti dari data uang beredar BI per Agustus tercatat Rp 762,1 triliun atau tumbuh 13,5% tumbuh melambat dibandingkan periode bulan sebelumnya Rp 755,1 triliun yang tumbuh 13,9%. Sementara itu untuk KPR dan KPA tercatat Rp 389,2 triliun atau tumbuh 10,4% dibandingkan bulan sebelumnya Rp 385,7 triliun. Kredit real estate Rp 133 triliun atau tumbuh 8,5% dibandingkan bulan sebelumnya Rp 132 triliun

Untuk dampak dari pertumbuhan kredit properti pun berefek domino. Misalnya saja penjualan peralatan rumah tangga yang mulai merangkak naik pula, terbukanya lini usaha baru di sektor UKM ( Usaha Kecil Menengah ) di lokasi lokasi perumahan bersubsidi, serta penjualan genset di Surabaya , Semarang, Jakarta dan kota kota besar lainnya pun turut merangkak naik

Refrensi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun