Mohon tunggu...
alfeus Jebabun
alfeus Jebabun Mohon Tunggu... Pengacara - Pengacara

Alfeus Jebabun, Advokat (Pengacara), memiliki keahlian dalam bidang Hukum Administrasi Negara. Alfeus bisa dihubungi melalui email alfeus.jebabun@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Liburan ke Malang? Jangan Lupa Nikmati Sego Lombok Mbah Buyut

8 November 2020   09:18 Diperbarui: 8 November 2020   09:32 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: AlfeusLogo Sego Lombok Mbah Buyut

Ida sedang sibuk melayani pembeli saat kami tiba hari Sabtu (07/11/2020). Dia menyirami nasi panas yang disajikan di atas piring seng berbunga dengan kuah bumbu pedas. Ikan tongkol asap dan irisan mentimun ditatanya di pinggiran piring. Konsumennya memesan sego Lombok ikan tongkol.

Kami tidak langsung memesan makanan, karena antrian panjang. Banyak motor yang parkir di luar pagar rumah yang diubah jadi restoran itu. Ada sekitar empat mobil yang berjejer di pinggir jalan kecil depan rumah. Kendaraan-kendaraan itu milik para pelanggan yang sedang menikmati masakan extra pedas Sego Lombok Mbah Buyut.

"Memang selalu ramai seperti ini mas. Ini hitungannya sepi. Sebelum korona, rumah makan ini selalu penuh," kata Adi, tukang parkir.

Antrian dalam restoran (Foto: Alfeus)
Antrian dalam restoran (Foto: Alfeus)

Sego Lombok Mbah Buyut merupakan salah satu tempat favorit untuk wisata kuliner ekstra pedas di Kota Malang. Rasa pedas makanannya sesuai dengan namanya: sego (nasi) lombok (cabe/sambel). Letaknya yang sedikit jauh dari jalan utama, tepatnya di Jalan Bunga Kumis Kucing No. 4 Jatimulyo, Lowokwaru, Malang,  tidak membuat warung itu sepi.

Tidak heran!

Menu-menu yang terpampang saja membuat saya lapar, padahal baru makan dua jam yang lalu. Sego Lombok Mbah Buyut menyajikan rica-rica menthok, ayam lodho, cumi hitam, ikan semar, balungan, ceker dan kepala ayam, dadar jagung, krengsengan sapi, ikan asap tongkol, ikan asap tuna, juga ikan asap lele. Cara penyajiannya membuat saya, yang orang kampung tapi lama tinggal di Jakarta, kangen kampung halaman. Siang itu saya memesan nasi hangat dibaluri kuah kuning pedas, sambal cair, cumi bumbu hitam, sayur, ikan tuna asap, dan dadar jagung. Rasanya? Pasti joss. Pedasnya membuat keringat bercucuran, ingus meleleh.

Bagi anda yang tidak suka pedas, jangan coba-coba pesan paket komplit (kuah ikan asap atau sambel), atau jangan pesan selain ikan asap, kecuali kalau kalian mau menantang diri. Kalau belum terbiasa makan yang pedas-pedas tapi ingin coba, tipsnya sederhana: pesan makanan dan es teh manis.

Selain rasa pedasnya yang tajam membakar lidah, rasa bumbunya juga maknyos. Salah satu keunikan Sego Lombok Mbah Buyut adalah semua resep masakan bebas penyedap rasa alias tidak pakai micin, tanpa merica, tapi kental dengan rempah-rempah. Harganya pun sangat miring, pas dengan kantong mahasiswa, cocok bagi traveler dengan kantong pas-pasan. Waktu kami tiba Sabtu siang, di bagian dalam restoran penuh mahasiwa dan mahasiwi berjas merah.

Menurut Ida, mba-mba yang melayani kalian kalau ke sana, Sego Lombok Mbah Buyut ini berdiri sekitar dua tahun silam. Bumbu-bumbu diracik atas resep mbah buyutnya. Itu pula sebabnya dia memakai embel mba buyut, untuk menghormati mbah buyutnya yang telah pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun