Mohon tunggu...
Suryana Alfathah
Suryana Alfathah Mohon Tunggu... Freelancer - Santrizen Millenial

Kaum rebahan ras terkuat kedua di bumi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Review Novel Lengking Kematian: Dendam dan Obsesi

6 Maret 2022   17:45 Diperbarui: 6 Maret 2022   17:48 2402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokementasi Pribadi

Judul: Lengking Kematian
Penulis: Marlina Lin & Irna Putri Bahati
Penerbit: Moka Media
Jumlah Halaman: 273 hlm
ISBN: 978-602-51993-1-5

Sinopsis
Laras Arista, bukan hanya kehilangan popularitas dan berbagai job sebagai artis, tapi juga tersangkut sejumlah hutang kartu kredit. Karena putus asa, Laras terpaksa meminta bantuan Kayla. Siapa sangka, ajakan Kayla mengambil uang di sebuah villa kawasan Puncak menjadi pemicu tragedi berdarah yang melibatkan teman-teman semasa sekolahnya dulu. Dimulai dari kematian Arjuna.

Arjuna, aktor muda yang tengah naik daun, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di villa pribadinya, Sejumlah luka tusukan di perut menyisakan teka-teki terkait pembunuhan sadis tersebut, beserta motivasi sang pelaku penebar lengking kematian yang masih buron. Laras, yang merupakan mantan kekasih Arjuna pun tidak luput dari serangan terror.

Rasa takut dan kebingungan yang melanda gadis itu membuatnya menaruh curiga pada dua orang temannya sebagai pelaku pembunuhan Arjuna. Salah satunya adalah Kayla.

Tapi, apakah dugaan Laras benar?

Review Singkat
Novel ini bercerita tentang Laras, mantan artis yang lagi sepi job dan frustasi karena tagihan kartu kreditnya yang menggunung. Saat sedang bermasalah seperti itu, ia justru dipermalukan oleh sahabat dan mantan pacarnya sendiri. Sakit hati karena dipermainkan, ia pun dendam dan ingin melihat mereka mati. Tapi usai ia mengumbar hasrat yang ber api api itu, mantan pacarnya mati secara mengenaskan sebelum ia bermaksud melakukannya.

Cerita dalam novel ini bagus dan ringan. Isu yang diangkat sangat relate dengan kehidupan sehari hari kita. Tentang cinta, sakit hati, dendam, dan kemudian membunuh. Siklus yang biasa kita lihat dalam sinetron-sinetron dan film layar lebar. Hanya saja yang spesial dalam novel ini adalah nuansa thriller dan kelam yang lumayan menegangkan. Meskipun tak sekelam cover dan judulnya.

Untuk narasinya enak diikuti, mengalir. Alur ceritanya maju dan ada sedikit flashback di beberapa bagian. Para karakternya juga mendapat porsi masing masing yang pas. Bahkan kisah masa lalu mereka pun di sampaikan dengan jelas sehingga tidak menimbulkan tanda tanya. Untuk plot twist nya saya rasa kurang greget, karena saya berhasil menebak pelakunya sejak awal. Dari pertengahan bab pun sebenarnya sudah ketauan siapa pelakunya. Dan karena cerita ini berpusat pada Laras, maka dalam cerita minim sekali ada bagian yang berkaitan dengan penyelidikan oleh polisi ataupun orang ahli. Jadi lebih fokus pada perkembangan karakter utama dan bagaimana ia menyelesaikan masalah.

Kemudian pesan yang dapat diambil dalam cerita ini adalah tentang memaafkan. Kenapa? Karena dengan memaafkan dan mengikhlaskan akan memutuskan rantai dendam dan kebencian. Dendam akibat sakit hati tentunya menyebabkan seseorang bisa melakukan hal hal yang di luar kendali. Akibatnya, bukan hanya akan mencelakai satu orang, malah akan menyeret orang lebih banyak. Dendam tidak akan memberikan kepuasan. Dendam hanya menyisakan kehampaan. Maka dari itu maafkan lah meskipun itu sulit. Memang butuh waktu tidak sebentar, tetapi lama kelamaan pasti marah dan dendam itu akan hilang dengan sendirinya. Satu lagi, terlalu obsesif terhadap sesuatu juga tidak baik. Karena hal itu hanya akan membuat diri kita menjadi gila. Bukan lagi soal cinta, melainkan perasaan dimana harus memiliki sesuatu yang jelas jelas sudah tidak mungkin untuk diraih. Biasanya untuk mendapatkannya, segala cara apapun akan ditempuh demi memuaskan hasratnya. Oleh karena itu, maafkan dan ikhlaskan lah jika memang itu bukan milik kita dan jangan sampai kita melakukan hal nekat untuk mendapatkannya kembali. Karena yakinlah pasti akan ada pengganti yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun